5 Legenda Olahraga Indonesia dari Jawa Timur

5 Legenda Olahraga Indonesia dari Jawa Timur

Aujana Mahalia - detikJatim
Jumat, 08 Sep 2023 23:15 WIB
Rudy Hartono
Rudy Hartono/Foto: Rifkianto Nugroho
Surabaya -

Indonesia memiliki banyak legenda olahraga yang telah mengibarkan bendera Merah Putih hingga kancah Internasional. Beberapa di antaranya asal Jawa Timur.

Seperti Rudy Hartono dan Alan Budikusuma dari olahraga badminton. Sementara dari olahraga voli ada Slamet Mulyanto.

Untuk lebih jelasnya, berikut uraian mengenai sederet legenda olahraga dari Jawa timur. Ulasan ini spesial di momen Hari Olahraga Nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Legenda Olahraga dari Jawa timur:

1. Alan Budikusuma (Badminton)

Legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budi Kusuma di Magelang, Kamis (22/6/2023).Legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budi Kusuma di Magelang, Kamis (22/6/2023)/ Foto: Eko Susanto/detikJateng

Alan Budikusuma atau Alexander Alan Budikusuma Wiratama merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia. Ia kelahiran Surabaya, 20 Maret 1968).

Ia adalah suami dari Susi Susanti, yang juga legenda bulutangkis Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sejak berusia 7 tahun, Alan memiliki ketertarikan di dunia bulutangkis. Awalnya, ia bergabung dengan klub bulutangkis di Surabaya, bernama Rajawali.

Saat usia 15 tahun, Alan memberanikan diri untuk meninggalkan Surabaya dan bergabung ke klub yang terkenal banyak mencetak atlet bulutangkis. Klub itu yakni PB Djarum.

Sejak saat itu, Alan mulai menuai prestasi. Ia dua kali menjuarai Thailand Terbuka yaitu pada 1989 dan 1991.

Alan juga menjuarai China Terbuka (1991), Jerman Terbuka (1992), Piala Dunia (1993), dan Malaysia Terbuka (1995). Ia juga meraih medali emas Olimpiade Barcelona (1992)

Namun pada 1996, Alan mulai meninggalkan dunia bulutangkis dan pensiun. Sejak pertengahan 2002, Alan bersama istrinya Susi mendirikan usaha produksi raket dengan merek sendiri yaitu Astec (Alan-Susi Technology).

2. Slamet Mulyanto (Voli)

Pelatih kepala voli pantai PP PBVSI, Slamet Mulyanto (kiri) bersama Ketua KONI Sumatera Selatan Mudai Madang menyampaikan keterangan kepada wartawan mengenai Turnamen Internasional Voli Pantai Asia Pasifik 2012 di Komplek Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/4). Turnamen yang diikuti oleh sembilan negara diantaranya New Zealand, Thailand, Australia dan Iran tersebut berlangsung hingga 22 April mendatang. FOTO ANTARA/Puspa PerwitasariSlamet Mulyanto (kiri)/ Foto: ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari

Slamet Mulyanto merupakan atlet bola voli kondang asal Sidoarjo. Namanya sangat dikenal dalam dunia bola voli Indonesia.

Semasa hidupnya, Slamet menghabiskan waktu untuk membina perkembangan bola voli. Bagaimana tidak, sederet prestasi banyak diukirnya dengan menjadi pemain bola voli, pelatih, hingga manajer dari klub yang diampunya.

Prestasinya yang moncer di berbagai perlombaan, menjadikan ia sebagai legenda bola voli Indonesia. Ini dibuktikan dengan piagam penghargaan yang diberikan oleh Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI), pada 20 Maret 2023.

Slamet memasuki dunia bola voli sejak bergabung dengan klub kondang, Sparta, Sidoarjo. Pada 1969 hingga 1893, ia menjadi atlet resmi Sparta.

Bahkan di tahun 1977, dirinya menyumbangkan medali emas untuk kontingen Jatim. Pada 1977 hingga 1981, ia juga bergabung dengan Timnas Voli Indonesia.

Ia memperkuat timnas di SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia. Banyak prestasi yang telah ditorehkan sang legenda.

3. Rudy Hartono (Badminton)

Rudy Hartono dok pbsiRudy Hartono/ Foto: dok. PBSI

Rudy Hartono juga legenda bulutangkis asal Jatim. Ia memiliki nama lengkap Rudy Hartono Kurniawan.

Namanya pernah masuk dalam Guiness Book of World Records pada 1982. Sebab ia memborong sederet prestasi, yaitu menjuarai All England sebanyak delapan kali. Selain itu, Rudy juga memenangkan kejuaraan Thomas Cup sebanyak empat kali.

Saat kecil, Rudy banyak mengikuti ragam cabang olahraga. Meski demikian, dunia bulutangkis menjadi pilihannya.

Dalam dunia bulutangkis, Rudy dikenal sebagai pemain yang lincah dan kuat. Pada tahun 1967, Rudy menjadi bagian dari perjalanan tim Thomas Cup.

Kemudian saat usia 18 tahun, ia meraih kejuaraanya yang pertama di All England. Ia mengalahkan pemain asal Malaysia di final.

Dengan berbagai prestasi yang dimiliki, Rudy menjadi duta bangsa untuk Indonesia yang ditunjuk langsung oleh United Nations Development Programme (UNDP). Namun, kini Rudy sudah tak lagi mengayunkan raketnya karena faktor usia.

4. Lilies Handayani (Panahan)

Lilies Handayani dan Dellie Threesyadinda, pemanah nasionalLilies Handayani dan Dellie Threesyadinda, pemanah nasional/ Foto: detikSport/Rengga Sancaya

Lilies merupakan atlet panahan senior yang lahir di Kota Surabaya. Ia memiliki nama lengkap Lilies Handayani.

Lilies merupakan sosok yang dikenal pekerja keras dan sangat fokus untuk mencapai tujuannya. Parasnya yang cantik juga membuat Lilies dikenal sebagai Primadona atlet tahun 1980-an.

Pada 1988, Lilies bersama dua atlet lainnya merebut medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Seoul. Lilies juga mendidik anak-anaknya menjadi atlet panahan, yang juga sudah menorehkan banyak prestasi.

Lilies juga mendirikan sekolah panahan pada tahun 1998 yang diberi nama Srikandi Archery School. Tahun 2017, sekolah ini resmi berganti nama menjadi Lilies Handayani Srikandi Archery School (LHSAS).

5. Minarti Timur (Badminton)

Minarti Timur, pelatih tunggal putri pelatnas PBSI.Minarti Timur/ Foto: Femi Diah/detikSport

Minarti Timur merupakan atlet badminton asal Surabaya. Ia juga merupakan salah satu binaan PB Djarum yang sukses menorehkan banyak prestasi di dunia bulutangkis era 1990 hingga 2000-an.

Ia akrab disapa Meme. Minarti merupakan spesialis ganda campuran yang menjuarai kejuaraan nasional hingga Internasional.

Meme pernah menjadi juara di World Cup, World Badminton Grand Prix, SEA Games, Indonesia Terbuka dan Thailand Terbuka di tahun 1995 bersama pasangan ganda campurannya.

Namun, setelah memenangkan Indonesia Terbuka tahun 2002 kelas ganda campuran, Meme memutuskan untuk mengundurkan diri dari pelatnas Cipayung dan berkelana ke Brunei Darussalam. Saat ini Meme mendedikasikan kemampuan bulutangkisnya dengan melatih dan menetap di Filipina.

Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads