.webp)
Maraknya dampak e lnino yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di berbagai daerah menjadi atensi semua pihak. Di Pamekasan Forkopimka Kecamatan Pakong, mulai bergerak patroli melakukan pengawasan terhadap lahan-lahan yang dianggap rawan dan berpotensi kebakaran.
Tidak hanya itu, sejumlah Baleho peringatan tidak menyalakan api juga dipasang. Khususnya di kawasan rawan kebakaran saat musim kemarau saat ini.
Danramil 0826-09 Pakong, Kapten Inf Joelian Triwahjoko menyebut ada tiga titik yang sempat dipasang baleho peringatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara masih tiga titik yaitu di wilayah Desa Klompang Barat,Desa Pakong, dan Desa Lebbek, pemasangan bertahap,kita bergerak tadi pagi bersama kapolsek, camat Pakong dan warga," kata Joelian, Kamis (7/9/2023).
Kepedulian Forkopimka Pakong ini sebagai bentuk pencegahan dini sebelum kebakaran lahan terjadi, terlebih di wilayah Kecamatan Pakong banyak perbukitan yang kini kondisinya mulai mengering.
Langkah Forkopimka Pakong disambut baik Kalaksa BPBD Pamekasan, sinergitas penanganan karhutla merupakan tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat.
"Jadi sebelum bencana besar datang, kita harus mencegahnya, dan yang dilakukan Forkopimka Pakong sudah tepat, ini menjadi contoh yang bagus sehingga peringatan tersebut sangat bermanfaat, tinggal masyarakat mematuhinya agar kebakaran tidak terjadi, kan sudah banyak di daerah-daerah lain kebakaran hutan dan lahan terjadi sampek kelimpungan menanganinya," jelas Rusdiyadi.
Data BPBD Pamekasan menyebutkan Karhutlah sejak Agustus hingga awal pekan September ini, sudah tercatat kurang lebih 18 kejadian lahan terbakar.
"Pamekasan sudah lumayan banyak, tapi alhamdulillah berkat kesigapan rekan damkar dan didukung rekan kita dari TRC BPBD serta TNI-Polri dan Camat, kebakaran tersebut bisa teratasi, termasuk kemarin yang di belakang kampus Unira sampai 2,6 hektare yang terbakar," tandas Rusdi.
(abq/fat)
