- Apa Itu Baby Blues?
- Penyebab Baby Blues 1. Perubahan hormonal 2. Kurang tidur 3. Perubahan fisik 4. Isolasi sosial 5. Stres dan kecemasan
- Gejala Baby Blues 1. Perasaan sedih atau murung 2. Mudah tersinggung atau cemas 3. Cemas dan khawatir 4. Gelisah dan kelelahan
- Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression
- Cara Mengatasi Baby Blues Sebelum Melahirkan 1. Persiapan Mental 2. Dapatkan dukungan sosial 3. Rencanakan perawatan diri 4. Perencanaan Dukungan Setelah Melahirkan 5. Pola tidur yang sehat 6. Pola makan sehat 7. Persiapan sebelum melahirkan Setelah Melahirkan 1. Dukungan sosial 2. Istirahat yang cukup 3. Jangan menekan diri sendiri 4. Bertemu dengan ibu lain 5. Olahraga dan pola makan sehat 6. Istirahat dari tugas-tugas rumah tangga 7. Pertimbangkan konseling atau dukungan profesional
Kehadiran bayi yang baru lahir adalah momen yang sangat dinanti-nantikan dalam hidup banyak orang tua. Namun, setelah melahirkan, banyak ibu mengalami perasaan tidak biasa yang dikenal sebagai baby blues syndrome atau baby blues.
Baru-baru ini viral seorang wanita yang diduga mengalami kondisi baby blues. Ia nyaris membuang bayi dan bunuh diri di jalur KRL Pasar Minggu. Beruntung, petugas KRL sigap menyelamatkan sang ibu dan bayinya.
Terkait kondisi tersebut, gejala baby blues sering dianggap sepele. Padahal kondisi ini bisa memiliki dampak negatif bagi ibu dan bayinya. Lantas, bagaimana cara mencegah seorang ibu mengalami baby blues? Simak informasi berikut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Baby Blues?
Baby blues syndrome adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, cemas, atau stres yang dialami sebagian besar ibu setelah melahirkan. Ini adalah reaksi umum dan alami terhadap perubahan hormonal dan perubahan hidup yang signifikan yang terjadi setelah melahirkan.
Melansir detikHealth, baby blues biasanya terjadi dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah melahirkan. Kondisi ini dapat memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan hingga perasaan mudah tersinggung, kelelahan, perubahan suasana hati, dan perasaan cemas.
Biasanya, baby blues akan membaik dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Namun, jika perasaan ini berlanjut atau memburuk, bisa menjadi tanda depresi postpartum (postpartum depression) yang lebih serius, dan perlu mendapatkan perhatian medis.
![]() |
Penyebab Baby Blues
Hingga saat ini dokter belum dapat menentukan apa yang menjadi penyebab munculnya gejala baby blues. Namun, baby blues umumnya disebabkan oleh kombinasi perubahan hormonal, fisik, emosional, dan lingkungan yang terjadi setelah melahirkan. Beberapa faktor penyebabnya sebagai berikut.
1. Perubahan hormonal
Setelah melahirkan, tingkat hormon seperti estrogen dan progesteron dalam tubuh ibu secara drastis menurun. Ini dapat memengaruhi suasana hati dan emosi sehingga ibu rentan mengalami gejala baby blues.
2. Kurang tidur
Bayi yang baru lahir sering membangunkan ibunya di malam hari untuk makan dan mengganti popok, sehingga menyebabkan si ibu kurang tidur. Kurang tidur dapat memperburuk perasaan cemas dan kelelahan yang memicu terjadinya gejala baby blues.
3. Perubahan fisik
Tubuh ibu mengalami perubahan fisik signifikan setelah melahirkan, termasuk perubahan berat badan, rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik, dan perubahan organ reproduksi. Hal ini dapat memengaruhi kenyamanan dan perasaan ibu sehingga ia terkadang merasa tertekan harus melakukan banyak penyesuaian.
4. Isolasi sosial
Peran baru sebagai seorang ibu juga bisa membuat seseorang merasa terisolasi dari kehidupan sosial dan aktivitas yang biasa dilakukan sebelumnya. Kondisi itu dapat menyebabkan perasaan kesepian dan sedih. Sehingga berdampak pada perubahan suasana hati serta emosi yang dimiliki ibu.
5. Stres dan kecemasan
Menjaga bayi baru lahir bisa menjadi pekerjaan yang menuntut secara emosional dan fisik. Menjadi ibu juga merupakan perubahan peran yang besar dalam hidup seorang wanita. Ini bisa membuat seorang ibu merasa tidak stabil atau kehilangan identitas diri. Hal inilah yang bisa menyebabkan stres dan kecemasan.
Gejala Baby Blues
Gejala baby blues syndrome dapat bervariasi dari satu individu ke individu lain. Pada umumnya, gejala baby blues terjadi 2-3 hari pascamelahirkan.
Jika seorang ibu tiba-tiba mulai mengalami gejala depresi beberapa minggu atau bulan pascamelahirkan, itu bukanlah baby blues. Sindrom ini biasanya akan menghilang sendirinya dalam 10 hingga 14 hari.
Sementara depresi pascapersalinan bisa terjadi kapan saja selama tahun pertama setelah melahirkan. Terdapat beberapa gejala umum baby blues, meliputi:
1. Perasaan sedih atau murung
Biasanya ibu akan mudah menangis tanpa alasan yang jelas karena pemicu hal-hal kecil. Tak jarang, ia jadi mudah sedih dan murung.
2. Mudah tersinggung atau cemas
Perubahan suasana hati yang cepat menjadi pemicu seorang ibu sangat mudah tersinggung. Ia pun mudah cemas pada hal kecil sekalipun.
3. Cemas dan khawatir
Ibu mungkin merasa cemas tentang berbagai aspek perawatan bayi. Termasuk menyusui, tidur bayi, atau kesehatan bayi.
4. Gelisah dan kelelahan
Perawatan bayi yang membutuhkan waktu dan kurang tidur bisa menyebabkan kegelisahan serta kelelahan fisik dan mental seorang ibu.
Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression
Baby blues dan depresi postpartum adalah dua kondisi emosional yang berbeda yang dapat dialami ibu setelah melahirkan. Perbedaan utama antara baby blues dan depresi postpartum adalah tingkat keparahan, durasi, dan kebutuhan perawatan.
Baby blues bersifat sementara dan umumnya ringan. Baby blues adalah reaksi emosional yang normal terhadap perubahan besar dalam kehidupan ibu.
Sementara depresi postpartum adalah kondisi kejiwaan ibu yang lebih serius dan memerlukan perawatan medis. Umumnya, gejala depresi postpartum dapat bertahan selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun jika tidak diobati.
![]() |
Cara Mengatasi Baby Blues
Untuk mengatasi baby blues, seorang ibu bisa melakukan pencegahan bahkan sebelum melahirkan. Harapannya, pencegahan tersebut dapat mengurangi keparahan baby blues yang dialami si ibu.
Sebelum Melahirkan
Meskipun baby blues adalah pengalaman umum setelah melahirkan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah atau mengurangi kemungkinan mengalaminya pascamelahirkan.
1. Persiapan Mental
Anda bisa mempelajari lebih banyak tentang baby blues dan depresi postpartum sehingga lebih memahami apa yang mungkin akan anda alami nantinya. Mengetahui perasaan ini bisa terjadi setelah melahirkan bisa membantu anda lebih siap secara mental.
2. Dapatkan dukungan sosial
Sebelum dan setelah melahirkan, berbicaralah dengan teman, keluarga, atau pasangan tentang perasaan dan kekhawatiran anda. Pastikan mereka memahami bahwa dukungan mereka akan sangat berarti bagi anda. Menerima dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu mengurangi stres dan perasaan isolasi yang memicu gejala baby blues.
3. Rencanakan perawatan diri
Prioritaskan waktu untuk diri sendiri. Hal ini dapat mencakup merawat diri dengan perawatan tubuh, membaca buku, mendengarkan musik, atau melakukan aktivitas yang disukai. Merawat diri sendiri dapat membantu merasa lebih baik secara emosional.
4. Perencanaan Dukungan Setelah Melahirkan
Pertimbangkan untuk memiliki dukungan praktis setelah melahirkan, seperti anggota keluarga atau teman yang bisa membantu merawat bayi atau tugas-tugas rumah tangga. Ini akan membantu mengurangi stres.
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menyewa atau mendapatkan bantuan mengerjakan perawatan bayi atau tugas-tugas rumah tangga. Anda bisa minta bantuan anggota keluarga atau penasihat khusus.
5. Pola tidur yang sehat
Cobalah mendapatkan sebanyak mungkin tidur dan istirahat sebelum melahirkan. Kehamilan memang bisa mengganggu tidur, tetapi tidur yang baik dapat membantu menjaga kesejahteraan mental.
6. Pola makan sehat
Konsumsi makanan seimbang dan bergizi. Makanan yang baik dapat membantu menjaga energi dan mendukung kesejahteraan fisik serta emosional. Makan makanan yang mengandung nutrisi penting seperti asam folat dan zat besi dapat memengaruhi suasana hati.
7. Persiapan sebelum melahirkan
Pelajari lebih lanjut tentang apa yang diharapkan setelah melahirkan dan bagaimana merawat bayi. Pengetahuan ini bisa membantu anda merasa lebih siap dan percaya diri. Perlu diingat, anda juga harus mencoba menghindari ekspektasi yang tidak realistis.
Ingatlah bahwa tidak ada ibu yang sempurna, dan tidak semua momen akan berjalan mulus. Terima bahwa ada tantangan dan perubahan yang akan terjadi, dan anda sedang belajar bersama bayi anda.
Setelah Melahirkan
Ada beberapa langkah yang dapat membantu ibu mengatasi baby blues syndrome. Berikut cara mengatasi baby blues yang bisa dilakukan setelah melahirkan.
1. Dukungan sosial
Berbicara dengan teman, keluarga, atau pasangan tentang perasaan anda dapat membantu meredakan beban emosional. Menerima dukungan dari orang-orang terdekat bisa membantu anda merasa lebih baik.
2. Istirahat yang cukup
Cobalah tidur dan beristirahat sebanyak mungkin. Jika bayi anda masih terlalu kecil untuk tidur dengan pola yang teratur, pertimbangkan untuk tidur sebentar ketika bayi tidur.
3. Jangan menekan diri sendiri
Ingatlah bahwa perasaan baby blues adalah reaksi normal terhadap perubahan besar dalam hidup anda. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan beri diri anda izin untuk merasa sedih atau cemas.
4. Bertemu dengan ibu lain
Bergabung dengan kelompok pendukung ibu atau menghadiri kelas yang berkaitan dengan perawatan bayi, dapat membantu anda merasa lebih terhubung dengan ibu lain yang mungkin mengalami hal yang serupa.
5. Olahraga dan pola makan sehat
Aktivitas fisik ringan dan makan makanan sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati anda. Cobalah mendapatkan sedikit olahraga setiap hari, bahkan jika itu hanya berjalan-jalan singkat.
6. Istirahat dari tugas-tugas rumah tangga
Jangan ragu untuk meminta bantuan suami dalam mengurus pekerjaan rumah tangga atau perawatan bayi. Memiliki waktu untuk diri sendiri dapat membantu mengurangi stres.
7. Pertimbangkan konseling atau dukungan profesional
Jika perasaan anda terus berlanjut atau memburuk, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional kesehatan mental. Terapis atau konselor dapat membantu mengatasi perasaan anda dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Meskipun baby blues tidak selalu dapat dihindari, langkah-langkah ini dapat membantu ada merasa lebih kuat dan lebih siap menghadapinya ketika melahirkan. Jika perasaan anda menjadi sangat intens atau berlarut-larut setelah melahirkan, segera hubungi profesional kesehatan untuk mendapat bantuan.
Artikel ini ditulis oleh Aujana Mahalia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(irb/dte)