15 Pertanyaan yang Sering Diajukan Saat Interview Kerja dan Jawabannya

15 Pertanyaan yang Sering Diajukan Saat Interview Kerja dan Jawabannya

Savira Oktavia - detikJatim
Selasa, 05 Sep 2023 16:00 WIB
Interview Kerja
Ilustrasi wawancara kerja. Foto: Shutterstock
Surabaya -

Para pencari kerja pasti akan melewati tahapan wawancara setelah mengirim berkas lamaran ke perusahaan yang dituju. Proses wawancara cukup menentukan keberhasilan kandidat diterima atau tidak.

Proses ini bisa jadi momok bagi pelamar yang belum siap. Sebab, pihak perusahaan pewawancara akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada kandidat. Jadi, pastikan kamu sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi proses wawancara kerja.

Dalam situasi formal, wawancara akan melibatkan satu atau dua orang interviewer dan si kandidat. Pewawancara akan memberikan beberapa pertanyaan secara mendalam dan terarah untuk mengevaluasi sejauh mana kompetensi kandidat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, kamu perlu menyiapkan jawaban yang tepat, sehingga tahapan ini dapat berjalan lancar dan meyakinkan interviewer meloloskan kamu.

15 Pertanyaan Saat Wawancara Kerja

Berikut daftar pertanyaan yang sering dilontarkan saat wawancara kerja yang dapat kamu pelajari, seperti dikutip detikJatim dari berbagai sumber.

ADVERTISEMENT

1. "Perkenalkan diri kamu"

Pertanyaan ini paling sering dilontarkan saat interview pekerjaan untuk mengetahui latar belakang kandidat. Pada kesempatan ini, kamu dapat mempromosikan dirimu.

Hindari memberikan jawaban yang terlalu detail dan tidak ada sangkut pautnya dengan posisi yang hendak dilamar. Kamu hanya perlu menyebutkan nama, usia, domisili, pendidikan terakhir, dan pengalaman organisasi atau pengalaman pekerjaan, serta kompetensi yang kamu miliki.

Contohnya: "Selamat pagi, Bapak/Ibu. Perkenalkan nama saya Anggun, freshgraduate dari program studi Matematika Universitas A angkatan 2019. Selama berkuliah, saya aktif mengikuti organisasi internal kampus dan memiliki pengalaman magang di perusahaan X di posisi digital marketing selama kurang lebih 6 bulan."

2. "Kenapa anda melamar di perusahaan ini?"

Untuk menjawab pertanyaan yang satu ini, kamu perlu melakukan riset terkait keberhasilan dan nilai-nilai perusahaan. Hindari jawaban yang terlalu mainstream, seperti "Saya ingin berkontribusi menjadi bagian dari perusahaan ini".

Kamu perlu memperjelas jawaban itu dengan kontribusi apa yang dapat kamu berikan untuk perusahaan. Kamu juga dapat memberikan jawaban yang berhubungan dengan kompetensi yang kamu miliki.

Contohnya: "Alasan saya melamar di perusahaan ini karena perusahaan ini mempunyai reputasi yang bagus. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah penghargaan yang pernah diraih, salah satunya penghargaan perusahaan dengan tata kelola terbaik."

3. "Kenapa anda melamar di posisi ini?"

Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan ketika menjawab pertanyaan ini, yakni keterampilan yang kamu miliki, pengalaman yang relevan, dan motivasi kerja. Hindari jawaban yang sifatnya terlalu personal, seperti "Karena saya ingin mendapatkan gaji yang lebih besar" atau "Karena saya ingin bekerja di perusahaan bergengsi".

Contohnya: "Saya mempunyai soft skill dan hard skill yang sesuai dengan kebutuhan posisi ini. Selain itu, saya aktif mengikuti organisasi internal kampus pada divisi PDD, dan pernah mengerjakan beberapa proyek desain untuk kebutuhan organisasi. Dengan skill dan pengalaman tersebut, saya memiliki passion yang tinggi di bidang graphic design."

4. "Kenapa kami harus menerima anda?"

Kalau mendengar pertanyaan yang satu ini kamu tidak perlu grogi. Tetap tenang, dan berikan jawaban seputar keahlianmu secara mendalam. Dengan demikian, interviewer memahami kontribusi positif yang dapat kamu berikan kepada perusahaan.

Contohnya: "Saya mempunyai keahlian menulis yang sesuai kebutuhan posisi ini. Sebelumnya, saya pernah mengisi posisi content writer di perusahaan X dan berhasil mencapai target yang diinginkan."

5. "Apa kontribusi yang dapat anda berikan kepada perusahaan?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu dapat menceritakan pencapaian yang pernah kamu raih, dan bagaimana prosesnya. Kmudian kamu dapat menghubungkannya dengan posisi yang hendak kamu lamar. Berikan jawaban serealistis mungkin.

Contohnya: "Saya memiliki pengalaman bekerja di posisi digital marketing selama kurang lebih 1 tahun. Sebelumnya, saya berhasil meningkatkan persentase penjualan online sebanyak 70%. Apabila saya diterima di perusahaan ini, saya akan memberikan kontribusi saya dalam menciptakan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan di perusahaan Bapak/Ibu dengan skill dan pengalaman yang saya miliki."

6. "Apa kelebihan anda?"

Kamu dapat menceritakan kelebihan yang kamu miliki sesuai posisi yang hendak dilamar. Dengan kelebihan itu, kamu dapat menyertakan pencapaian yang pernah kamu raih atau contoh penerapan kelebihan itu.

Contohnya: "Saya mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Dengan kemampuan tersebut, saya pernah mengisi beberapa acara sebagai MC. Posisi content creator tentunya membutuhkan skill komunikasi yang baik untuk dapat mencapai target."

7. "Apa kelemahan anda?"

Selain kelebihan, kamu juga diminta untuk menceritakan kelemahan yang kamu miliki dan bagaimana cara mengatasinya. Kamu tidak perlu takut menjawab pertanyaan ini karena semua orang pasti punya kelemahan.

Contohnya: "Kelemahan yang saya miliki adalah saya mudah lupa. Hal ini saya atasi dengan cara mencatat hal-hal penting yang harus saya kerjakan."

8. "Apa pencapaian terbesar anda?"

Kamu dapat menceritakan pencapaian yang pernah kamu raih sebelumnya, di mana kamu berhasil mendapatkan penghargaan atau apresiasi dari orang lain. Apabila kamu merupakan fresh graduate, kamu dapat menceritakan pencapaian yang kamu miliki selama berkuliah atau bersekolah, baik akademik maupun non akademik.

Contohnya: "Saya yang tidak memiliki latar belakang jurusan pendidikan harus berperan sebagai tenaga pengajar di sekolah Y. Saat itu, saya dipercaya untuk mengajarkan mata pelajaran di sekolah. Dalam kurun waktu 6 bulan, saya berhasil meningkatkan persentase hasil belajar peserta didik dari yang awalnya 50% menjadi 75%. Karena hal ini, saya berhasil menjalankan profesi sebagai tenaga pengajar di pekerjaan sebelumnya."

A young attractive asian woman is interviewing for a job. Her interviewers are diverse. Human resources manager conducting job interview with applicants in officeIlustrasi wawancara kerja. Foto: Getty Images/iStockphoto/Phawat Topaisan

9. "Bagaimana cara anda mengatur pekerjaan?"

Sebelum menjawab pertanyaan ini, sebaiknya kamu mengenali dirimu sendiri. Kamu dapat menjawab pertanyaan yang satu ini dengan menceritakan contoh penerapan yang pernah kamu kerjakan.

Contohnya: "Saya terbiasa menyusun to-do-list sehari sebelumnya dan menentukan urutan jenis pekerjaan yang harus saya kerjakan berdasarkan skala prioritasnya, sehingga pekerjaan saya menjadi lebih terarah."

10. "Apakah anda sedang melamar di perusahaan lain?"

Kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan jujur. Akan tetapi, hindari jawaban yang terlalu mendetail.

Contohnya: "Benar pak/bu, saya juga melamar di perusahaan lain di bidang pemasaran. Akan tetapi, besar harapan saya untuk dapat diterima di perusahaan ini."

11. "Apa yang ingin anda raih selama 5 tahun ke depan?"

Kamu dapat menceritakan goals yang ingin kamu raih selama lima tahun ke depan. Hindari jawaban yang terlalu berlebihan seperti "Saya ingin menjadi kaya raya, Pak". Dan pastikan kamu memberi jawaban yang jelas.

Contohnya: "Selama lima tahun ke depan, saya ingin fokus mendalami pekerjaan saya sebagai content creator dan meningkatkan skill yang dibutuhkan, sehingga ke depannya saya dapat memikul tanggung jawab lebih."

12. "Mengapa anda melamar pada posisi pekerjaan yang tidak relevan dengan jurusan kuliah?"

Seringkali seseorang melamar pada posisi pekerjaan yang tidak ada relevansinya dengan jurusan kuliah. Contohnya, jurusan Akuntansi yang ingin melamar pada posisi graphic design. Namun, kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan menjelaskan bahwa kamu memiliki ketertarikan yang tinggi di bidang tersebut, pengalaman, dan hobi.

Contohnya: "Benar, pak/bu, saya memang bukan berasal dari jurusan Desain Komunikasi Visual atau jurusan yang tidak sesuai dengan latar belakang posisi ini. Akan tetapi saya memiliki passion yang besar di bidang ini. Selama kuliah saya giat menguasai software-software yang dibutuhkan untuk posisi ini, bahkan saya dipercaya mengerjakan beberapa proyek di kampus. Hal ini dapat meningkatkan skill yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang ini."

13. "Apakah bersedia ditempatkan di luar kota?"

Apabila kamu merasa ragu dan tidak siap ditempatkan di luar kota, kamu dapat menyampaikan aspirasimu dengan alasan yang jelas dan logis. Namun, kalau kamu memang bersedia ditempatkan di luar kota, kamu dapat menyetujui kebijakan tersebut.

Contohnya: "Baik, pak/bu, kalau saya boleh izin berpendapat, besar harapan saya untuk dapat bekerja di kota tempat saya tinggal saat ini. Namun, saya bersedia apabila ke depannya perusahaan mempunyai kebijakan untuk menempatkan saya di luar kota berdasarkan pertimbangan dari perusahaan."

14. "Berapa besaran gaji yang anda harapkan?"

Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu tidak perlu menyebutkan angka pastinya. Kalau kamu fresh graduate, kamu perlu melakukan riset terkait kisaran gaji UMR yang dapat disesuaikan dengan keterampilan dan kebutuhan hidup.

Sebaliknya, kamu dapat menjawab dengan kisaran gaji kamu sekarang dan sebutkan angka yang lebih tinggi. Jangan ragu menyampaikan keterampilan yang kamu miliki untuk mendapatkan kesempatan tawaran gaji yang lebih tinggi.

Contohnya: "Gaji saya saat ini ada di kisaran 5 juta sampai dengan Rp 7 juta, pak. Saya sangat terbuka apabila bapak/ibu ingin mendiskusikan terkait kompensasi yang dapat diberikan perusahaan kepada saya."

15. "Ada yang ingin ditanyakan?"

Apabila mendengar pertanyaan yang satu ini, kamu jangan tergesa-gesa menjawab "Tidak". Terdengar sepele, akan tetapi interviewer dapat mengetahui seberapa besar antusiasmu bekerja di perusahaan mereka. Ada beberapa pertanyaan yang dapat kamu tanyakan kepada interviewer, seperti:

  • "Bagaimana kriteria karyawan yang sukses menjalani bidang ini?"
  • "Bagaimana budaya lingkungan kerja di perusahaan ini?"
  • "Apa ada tahapan lagi yang harus saya ikuti setelah tahapan ini? Kira-kira kapan saya mendapatkan hasil dari interview ini?"

Itulah deretan pertanyaan yang sering dilontarkan interviewer kepada pelamar kerja. Satu hal yang perlu diingat, kamu harus tetap tenang selama mengikuti tahapan ini. Semoga bermanfaat ya, detikers!

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(irb/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads