Pawai budaya memperingati HUT ke-78 RI di Banyuwangi diwarnai aksi saling pukul antara penonton dan peserta. Kericuhan ini sempat terekam kamera warga dan viral di media sosial.
Aksi kericuhan ini diketahui terjadi pada Minggu (3/9) sore. Sedangkan lokasinya di sekitar Jalan Desa Genteng Kulon atau tepat sebelum kantor Polsek Genteng.
Dalam video yang beredar tampak seorang pemuda saling dorong dan tuding dengan peserta pawai. Tak lama, pemuda tersebut kemudian dikeroyok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Genteng Kompol Agung Setyo Budi membenarkan peristiwa tersebut. Kericuhan tersebut pun dapat dicegah karena petugas di lokasi langsung melerai.
Sedangkan untuk pemicunya, tutur Agung, berawal saat dua orang pemuda yang mengendarai motor dengan knalpot brong memotong jalur pawai. Karena merasa terganggu, peserta kemudian mengingatkan kedua pemuda tersebut dan selanjutnya terjadi adu mulut dan pengeroyokan.
"Jadi saat karnaval, ada dua orang pemuda mengendarai motor dengan knalpot brong memotong jalur peserta pawai. Saat itu peserta sedang atraksi tiba-tiba pemotor merangsek masuk barisan dengan menggeber gas berkali-kali hingga mengakibatkan kebisingan dan mengganggu ketertiban jalannya pawai budaya," tutur Agung kepada detikJatim, Senin (4/9/2023)
"Karena merasa terganggu peserta memberi peringatan. Tapi karena salah paham itu akhirnya ada saling pukul dan peserta ini banyak yang mukul di situ," imbuhnya.
Menurut Agung, peserta pawai budaya merupakan warga Dusun Karangan. Sementara pemotor merupakan warga Dusun Maron Desa Genteng Kulon yang menderita luka-luka lebam dan kerusakan motor.
Atas peristiwa tersebut, kedua belah pihak akan dimediasi di kantor desa Desa Genteng Kulon. Mediasi dilakukan karena insiden murni kesalahpahaman.
"Karena itu kesalahpahaman dan ada tindakan dari pemotor juga yang bisa dikategorikan mengganggu ketertiban. Jadi kami akan lakukan mediasi malam nanti. Disaksikan 3 pilar bikin surat pernyataan," tandas Agung.
(abq/iwd)