Belasan anak tampak semangat mengikuti arahan seorang pelatih sebelum sesi latihan renang dimulai. Namun ada yang menarik perhatian, pelatih renang tersebut memakai baju seragam polisi.
Dia adalah Aipda Ardyo Laksono yang juga anggota Bhabinkamtibmas Polsek Sampung.
Saat ditemui di kolam Tirto Menggolo, Ardyo mengaku awalnya karena prihatin banyak anak-anak yang kecanduan bermain HP dan game online. Dia akhirnya memutuskan menjadi pelatih renang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awal mula saya melihat banyak anak-anak tergantung gadget. Mereka suka game daripada permainan tradisional," tutur Ardyo kepada wartawan, Sabtu (2/9/2023).
Sebelum masuk polisi, Ardyo merupakan atlet renang. Dia ingin menyalurkan ilmunya ke anak-anak. Dia lantas membuka club renang Dewa Ruci.
"Sebelum mulai latihan, dibiasakan untuk pemanasan terlebih dahulu. Kalau ada siswa baru yang gabung saya beri materi sebelum berlatih," jelas Ardyo.
Menurutnya, meski harus membagi waktu antara tugas sebagai polisi dan pelatih, dirinya punya jadwal sendiri untuk mengatur waktunya.
"Saya pagi jam 7 sampai sore jam 3 bertugas. Nanti ke kota melatih renang. Jelang magrib baru pulang. Kalau ada panggilan tugas mendadak, anak-anak saya tinggal tetapi ada asisten yang membantu," imbuh Ardyo.
Ardyo mengaku bangga, sebab berbagai prestasi pun berhasil ditoreh anak didiknya mulai dari tingkat daerah hingga Nasional.
"Selama setahun terakhir sudah banyak prestasi yang diraih anak-anak," tandas Ardyo.
Anak didiknya, lanjut Ardyo, mulai usia 5 tahun. Dan ketika masuk SD, baru anak tersebut diberi materi soal renang.
"Mereka yang kecil dilakukan pengenalan air. Latihan dadar air. Nanti kalau sudah usia SD baru masuk materi," pungkasnya.
(irb/fat)