PKB telah memutuskan menerima pinangan NasDem untuk menduetkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Kaderisasi Hanif Dhakiri membeberkan tidak adanya kejelasan soal peluang Cak Imin menjadi cawapres Prabowo.
"Ya kalau itu kan publik sudah tahu. Kita ini diapakan, dan seperti apa di sana (di koalisi Indonesia Maju). Kan saya nggak harus jawab itu toh," kata Hanif usai Rapat Pleno Gabungan DPP PKB di Kantor DPW PKB Jatim, Jumat (1/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditegaskan kembali oleh awak media bahwa PKB menerima pinangan NasDem karena Cak Imin tidak dilirik sama sekali oleh Prabowo? Hanif menjawab santai.
"Ya publik sudah tahu kok. Lah menurut kalian gimana?," tanya Hanif sambil tersenyum.
Hanif menyatakan dinamika politik PKB sangat cair hingga akhirnya menentukan berkoalisi bersama NasDem mengusung Anies-Cak Imin.
"Kan proses-proses politik yang berlangsung di PKB sudah berjalan sangat panjang. Karena dari awal kan perjuangan politik yang dilakukan PKB untuk menindaklanjuti keputusan muktamar, di mana muktamar memberi mandat ke Gus Muhaimin untuk capres. Itu kan diproses secara luar biasa di partai, dan ada konsultasi-konsultasi dengan DPW, DPC, konsultasi ke kiai, hingga stakeholder," jelasnya.
"Jadi insyaallah mudah-mudahan (Anies-Cak Imin) lancar," tambahnya.
Hanif juga menyampaikan keputusan PKB mengusung Anies-Cak Imin juga sesuai masukan dan restu para kiai, termasuk kiai sepuh.
"Kiai sepuh pasti itu prioritas (untuk restu). Untuk nama-namanya (kiai sepuh) kita lihat nanti ya, nama-namanya tunggu satu dua hari ini. Tapi insyallah aman," tandasnya.
(faa/iwd)