Pengakuan Siswa SD Blitar yang Viral Salat Jemaah di KA: Sulit Jaga Wudu

Pengakuan Siswa SD Blitar yang Viral Salat Jemaah di KA: Sulit Jaga Wudu

Erliana Riady - detikJatim
Rabu, 30 Agu 2023 21:30 WIB
Siswa SDIT yang viral salat jemaah di atas kereta api.
Siswa SDIT yang viral salat jemaah di atas kereta api. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)
Blitar -

Para siswa SDIT Al Hikmah mengaku sangat senang mendapat pengalaman baru salat jemaah dalam KA. Namun, mereka mengaku sulit menjaga wudu hingga imam mengajak mendirikan salat Asar berjamaah.

Zola adalah satu di antara 111 siswa kelas VI SDIT Al Hikmah yang ikut salat berjamaah di dalam gerbong KA. Zola memilih posisi berdiri di lorong sela antara kursi saat jemaah salat Asar.

Bagi siswa berusia 12 tahun tersebut, salat berjemaah di atas kendaraan umum itu menjadi pengalaman pertama. Dari sana dia belajar bahwa kewajiban muslim mendirikan ibadah salat bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya ini pengalaman pertama saya. Seneng juga karena bisa melaksanakan salat tertib dan tepat waktu walaupun di atas kereta," ujar siswa warga Selopuro itu kepada detikJatim, Rabu (30/8/2023).

Pengakuan serupa disampaikan Arsyad yang rumahnya relatif dekat dengan SDIT Al Hikmah, yakni di Bence, Garum. Arsyad mengaku mengalami kendala saat harus menjaga wudu selama kurang lebih 15 menit.

ADVERTISEMENT
Siswa SDIT yang viral salat jemaah di atas kereta api.Siswa SDIT yang viral salat jemaah di atas kereta api. (Foto: Erliana Riady/detikJatim)

"Kan sebelum naik kereta kami disuruh wudu dulu. Baru naik kereta, terus 15 menit kemudian baru salat jemaah Asar itu. Susahnya ya waktu jaga wudu itu. Kuatir pengen kentut atau pipis gitu," ujar siswa berusia 12 tahun ini sambil tertawa.

Para siswa kelas VI memang mendapatkan mata pelajaran tentang tata cara melaksanakan salat di atas kendaraan atau selama dalam perjalanan. Namun mereka mengaku baru kali ini mempraktikkan langsung pelajaran itu selama program Hikmah Eksplorer.

"Kalau gerakannya kami sudah dapat pelajaran saat di sekolah. Jadi tidak kesulitan ketika salat di kereta dalam posisi duduk," aku Clairine.

Hampir semua siswa mengaku senang dengan pengalaman baru ini. Namun mereka mengakui lebih khusyuk salat di masjid karena tidak terganggu goyangan kereta saat berjalan.

"Saya sampai mau njlungup (tersungkur) ketika rukuk dalam posisi duduk. Soalnya kan kereta goyang-goyang gitu ya. Tapi Alhamdulillah, bersyukur sekali bisa merasakan salat tepat waktu di mana pun tempatnya. Kami sangat berterima kasih diajari seperti ini," kata Jihan warga Kanigoro.




(dpe/dte)


Hide Ads