Jadwal Hari Tanpa Bayangan 2023 di Indonesia

Jadwal Hari Tanpa Bayangan 2023 di Indonesia

Tari Pagusa - detikJatim
Rabu, 30 Agu 2023 17:30 WIB
Fenomena Hari Tanpa Bayangan Terjadi di Banyuwangi
Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Banyuwangi beberapa tahun lalu/Foto: Ardian Fanani
Surabaya -

Fenomena Hari Tanpa Bayangan akan terjadi di Indonesia. Berikut ini jadwalnya di setiap ibu kota provinsi.

Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi adalah fenomena di mana matahari berada pada posisi paling tinggi di langit. Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat (titik zenit), yang mengakibatkan bayangan benda pada posisi tegak seolah menghilang, dikarenakan bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Fenomena ini dapat disaksikan lima menit sebelum atau lima menit setelah waktu yang ditentukan. Setelah rentang waktu tersebut, bayangan akan kembali terlihat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bulan September dan Oktober 2023, Indonesia akan mengalami Hari Tanpa Bayangan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan jadwalnya.

Indonesia berada pada 6 derajat Lintang Utara hingga 11 derajat Lintang Selatan. Itu membuat beberapa wilayah di Indonesia berada di garis Khatulistiwa.

ADVERTISEMENT

Posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator, menjadi penyebab Indonesia mengalami dua kali kulminasi utama setiap tahunnya. Lalu kapan Hari Tanpa Bayangan kuarter kedua di Indonesia tahun 2023 ini?

Warga Kota Bandung penasaran menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan pada Selasa (11/10/2021). Sejumlah warga pun antusias keluar rumah dengan membawa botol minuman dan kertas untuk memastikan fenomena yang terjadi dua tahun sekali ini.Warga Kota Bandung penasaran menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan pada Selasa (11/10/2021)/ Foto: Yudha Maulana

Jadwal Hari Tanpa Bayangan 2023 di Indonesia

  1. Banda Aceh: 9 September 2023, pukul 12.36 WIB
  2. Medan: 14 September 2023, pukul 12.21 WIB
  3. Padang, 25 September 2023, pukul 12.10 WIB
  4. Pekan Baru: 22 September 2023, pukul 12.07 WIB
  5. Bengkulu: 3 Oktober 2023, pukul 12.00 WIB
  6. Jambi: 27 September 2023, pukul 11.56 WIB
  7. Tanjung Pinang: 21 September 2023, pukul 11.55 WIB
  8. Palembang: 1 Oktober 2023, pukul 11.50 WIB
  9. Bandar Lampung: 7 Oktober 2023, pukul 11.46 WIB
  10. Pangkal Pinang: 29 September 2023, pukul 11.46 WIB
  11. Serang: 9 Oktober 2023, pukul 11.42 WIB
  12. Jakarta Pusat: 9 Oktober 2023, pukul 11.40 WIB
  13. Bandung: 11 Oktober 2023, pukul 11.36 WIB
  14. Semarang: 11 Oktober 2023, pukul 11.25 WIB
  15. Yogyakarta: 13 Oktober 2023, pukul 11.24 WIB
  16. Surabaya: 12 Oktober 2023, pukul 11.15 WIB
  17. Pontianak: 23 September 2023, pukul 11.35 WIB
  18. Palangka Raya: 29 September 2023, pukul 11.14 WIB
  19. Banjarmasin: 2 Oktober 2023, pukul 12.11 WITA
  20. Samarinda: 24 September 2023, pukul 12.03 WITA
  21. Tanjung Selor: 16 September 2023, pukul 12.05 WITA
  22. Denpasar: 16 Oktober 2023, pukul 12.04 WITA
  23. Mataram: 15 Oktober 2023, pukul 12.01 WITA
  24. Kupang: 20 Oktober 2023, pukul 11.30 WITA
  25. Mamuju: 30 September 2023, pukul 11.54 WITA
  26. Makassar: 6 Oktober 2023, pukul 11.50 WITA
  27. Palu: 25 September 2023, pukul 11.52 WITA
  28. Kendari: 3 Oktober 2023, pukul 11.39 WITA
  29. Gorontalo: 22 September 2023, pukul 11.40 WITA
  30. Manado: 19 September 2023, pukul 11.34 WITA
  31. Sofifi: 21 September 2023, pukul 12.23 WIT
  32. Ambon: 3 Oktober 2023, pukul 12.16 WIT
  33. Manokwari: 25 September 2023, pukul 11.55 WIT
  34. Jayapura: 30 September 2023, pukul 11.27 WIT

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/fat)


Hide Ads