Sopir truk tangki air bernopol S 9085 UP yang menabrak 15 penonton Karnaval Kecamatan Pacet, Mojokerto sudah diamankan polisi. Sopir mengaku truk tersebut mengalami rem blong. Selain itu, truk melaju di turunan curam dengan gigi persneling 2.
Awalnya, polisi mengamankan sopir truk tangki nopol S 9085 UP, Anton Dwi Aryatama (33) di Mapolsek Pacet yang cukup dekat dengan lokasi kecelakaan. Tak lama kemudian, Anton dibawa ke Kantor Sat Lantas Polres Mojokerto di Jalan Gajah Mada, Mojosari.
Warga Kelurahan/Kecamatan Asemrowo, Surabaya itu menjalani pemeriksaan awal yang dilakukan anggota Unit Gakkum Sat Lantas Polres Mojokerto. Kepada polisi, Anton mengaku mengangkut air bersih dari Desa Claket, Kecamatan Pacet untuk dikirim ke Lamongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, memang melaju pelan, fungsi rem berjalan dengan baik. Pas belokan (Simpang 3 Karlina) pengakuan sopir, truk tangki rem bolong," kata Kapolres Mojokerto AKBP Wahyudi kepada wartawan di lokasi kecelakaan, Jumat (25/8/2023).
Truk tangki air melaju dari Bundaran Pacet ke utara atau mengarah ke Kecamatan Mojosari. Truk lantas belok ke kiri di Simpang 3 Karlina. Sebab di depannya sedang berlangsung Karnaval Kecamatan Pacet dalam rangka HUT Kemerdekaan RI.
Ketika belok ke kiri di Simpang 3 Karlina mengarah ke Kecamatan Gondang, truk sarat muatan air bersih itu diduga mengalami rem blong. Sehingga truk setidaknya menabrak 4 sepeda motor dan 1 mobil Toyota Avanza nopol N 1855 EO yang melaju di depannya.
"Berhentinya (truk tangki) pas setelah menabrak mobil Avanza dihantamkan ke dinding (di sebelah kiri jalan) baru berhenti," terang Wahyudi.
Kepada polisi pula, Anton mengaku menggunakan gigi persneling 2 ketika melaju di turunan curam Karlina, Jalan Raya Desa Sajen, Kecamatan Pacet. Padahal, truk dalam kondisi sarat muatan air bersih yang tentu saja berat. Ditambah lagi jalur yang dilalui berupa turunan cukup curam dan panjang.
"Menurut kami dengan muatan seperti itu dan juga kemiringan jalan yang signifikan, seharusnya pakai gigi 1. Akan kami dalami kenapa dia seperti itu," jelas Wahyudi.
Menurut Wahyudi, pihaknya akan meminta bantuan ahli untuk memeriksa kondisi truk tangki air nopol S 9085 UP. Para saksi mata di lokasi kecelakaan juga akan dimintai keterangan.
"Memang tidak ada pengereman, cuma bekas seretan (sepeda motor korban). Ini yang akan kami dalami. Kenapa (sopir) tidak mengerem, kenapa posisi gigi 2," tandasnya.
Sebelumnya, truk tangki air nopol S 9085 UP menabrak para penonton karnaval di turunan curam Karlina, Jalan Raya Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Mojokerto pada Kamis (24/8/2023) sekitar pukul 17.30 WIB. Truk sarat muatan air itu diduga mengalami rem blong.
Kecelakaan ini menyebabkan 2 korban tewas dan 13 korban luka. Para korban luka terdiri dari 11 luka ringan dan 2 luka berat. Saat ini 2 korban luka berat masih dirawat di RS Sumberglagah, Pacet, Mojokerto. Seluruh korban merupakan penonton Karnaval Kecamatan Pacet.
(hil/iwd)