Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melaksanakan bulan timbang serentak di Posyandu se-Kabupaten Madiun. Kegiatan penimbangan bayi di bawah lima tahun (balita) ini dilaksanakan selama tiga hari, mulai tanggal 22-24 Agustus 2023.
Pada kegiatan ini, para balita akan mendapat layanan ukur tinggi badan, timbang berat badan, cek kesehatan, pemberian vitamin, serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputra turut hadir di lokasi untuk meninjau keberlangsungan acara.
Salah satu lokasi yang dihadiri oleh Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun ialah Kelompok Posyandu Juwita di Lingkungan Duwet, Kelurahan Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedatangan Kaji Mbing, sapaan akrab Bupati Madiun, disambut meriah dengan penampilan tarian anak-anak PAUD dan RA Kelurahan Bangunsari. Didampingi OPD terkait, Ia langsung memantau proses pengukuran tinggi dan berat badan para balita di Posyandu tersebut.
"Tadi sudah kami lakukan sosialisasi dari jauh-jauh hari sebelumnya, artinya hari ini tingkat kehadiran masyarakat ke Posyandu untuk menimbang balita mereka bisa maksimal," ujar Kaji Mbing dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Pada penimbangan bulan Agustus ini, Kaji Mbing mengajak masyarakat datang ke Posyandu untuk menimbang balita mereka. Kegiatan ini dinilai penting untuk mengetahui perkembangan anak stunting yang sudah dilakukan intervensi.
Menurutnya, intervensi yang diberikan baik protein nabati maupun hewani harus lengkap. Segala upaya juga sudah disiapkan, termasuk mengelompokan para balita dalam kategori kurang gizi atau gizi buruk.
"Tadi kami sampaikan, bagi yang tidak hadir di Posyandu nanti di hari terakhir pada 24 Agustus 2023 wajib didatangi, karena ada penurunan signifikan setelah kemarin intervensi lewat desa bahwa protein hewani sampai ke anak-anak potensi atau rentan stunting," ujar Kaji Mbing.
Ia menyampaikan hingga 24 Agustus 2023 nanti akan disampaikan evaluasi terkait program yang berlangsung. Kaji Mbing menargetkan adanya upaya masif di bawah 10 persen atau harus turun satu digit.
Saat ini, dari angka 13,66 persen di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun diharapkan bisa turun pada bulan timbang kali ini.
"Nanti ada petugas yang datang, menjemput balita yang tidak hadir dalam penimbangan karena selisihnya yang tidak hadir bisa berpengaruh juga," tegasnya.
Ia berharap agar masyarakat rajin melakukan penimbangan dan pemeriksaan anak di Posyandu. Hal tersebut bertujuan untuk mendata kesehatan balita secara menyeluruh serta menghindari gizi buruk dan stunting.
"Jika nanti setelah diintervensi tidak ada perubahan maka akan ada pemeriksaan kesehatan anak anak yang bisa di cover BPJS melalui program Universal Health Coverage (UHC), bisa di RSUD Dolopo maupun RSUD Caruban yang siap siaga menangani stunting," ucap Kaji Mbing.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Agung Tri Widodo mengungkapkan pada bulan timbang serentak Agustus ini, terdapat 35.859 sasaran dari penimbangan yang dilaksanakan.
"Target kita harus 100 persen, yang belum datang nanti kita tindaklanjuti dengan kita datangi kerumah untuk ditimbang, yang gizinya kurang ada pemberian PMT 14 hari, dan 90 hari tetap dilaksanakan, hasil ini kita tindaklanjuti," jelasnya.
Terkait PMT, menurutnya sudah disiapkan dengan pemberian makanan khusus. Para balita diklasifikasikan berdasarkan usia, yaitu PMT mulai usia enam 6-11 bulan, usia 12-13 bulan, dan usia 24-59 bulan.
Sementara itu, data stunting di Kabupaten Madiun menurutnya sudah mengalami penurunan, yaitu di angka 11,66 persen. Ia juga berharap setelah penimbangan serentak ini dilakukan, angka tersebut dapat turun hingga di bawah 10 persen.
"Jumlah akumulatif nanti datanya kita kumpulkan dari 877 Posyandu di Kabupaten Madiun. Target kita di 2024 turun 9,5 persen," pungkas Agung.
(anl/ega)