PDI Perjuangan (PDIP) mengultimatum Budiman Sudjatmiko buntut dukungannya ke Prabowo Subianto. Budiman diberi pilihan 'mundur atau dipecat'. Jika memang dipecat PDIP, apakah Budiman akan hijrah ke Gerindra?
Melansir detikNews, PDIP diyakini akan segera memecat Budiman. Budiman dianggap sudah membangkang dan melenceng dari garis partai. Hal ini dikatakan oleh Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
"Saya yakin bahwa budiman akan dipecat, Budiman ini bagi publik yang melihat dari jauh jelas-jelas membangkang, di tengah PDIP sedang merangkul kekuatan politik tapi Budiman justru beda arah, ya tentu saja PDIP akan mengambil sikap tegas," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi juga melihat peluang besar Budiman hijrah ke Gerindra. Dengan keputusan yang berani deklarasi Prabowo, menurut Adi, Budiman sudah sangat menghitung langkah politik ke depan.
"Kalau Budiman dipecat PDIP sangat mungkin Budiman itu pindah ke Gerindra. Gerindra sudah speak out dan siap menerima Budiman kalau memang sudah dipecat dari partainya, jadi saya kira Budiman sudah menghitung betul langkah politiknya itu, pastinya Budiman mencari tempat baru yang tepat untuk Budiman," ujarnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memastikan akan ada sanksi untuk Budiman usai mendukung Prabowo. Hasto memastikan, Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun yang akan mengumumkan sanksi untuk Budiman.
"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak menolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," tegas Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8).
Hasto juga menuding kubu pro Prabowo telah membajak Budiman Sudjatmiko. Menurutnya, kubu Prabowo justru membuktikan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024.
"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto.
"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," lanjutnya.
Gerindra Siap Tampung Budiman Sudjatmiko
Sementara, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani bicara soal peluang politikus PDIP Budiman Sudjatmiko gabung ke Partai Gerindra usai relawan Prabowo-Budiman (Prabu) resmi mendukung bakal capres Prabowo Subianto di 2024. Muzani menyebut Partai Gerindra merupakan partai terbuka.
"Partai Gerindra partai terbuka, bisa menerima siapapun. Yang penting satu, menerima dengan seluruh yang sudah kita putuskan, baik anggaran dasar, anggaran rumah tangga, calon presiden, manifesto perjuangan dan seterusnya," kata Muzani kepada wartawan di DPN Gelora, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8).
Muzani menuturkan Budiman adalah sosok aktivis yang menginspirasi. Terlebih, Budiman memiliki integritas yang tinggi.
"Saya baru baca komentar itu, saya lihat, tapi Budiman adalah sosok aktivis yang menurut saya sangat inspiratif, orang yang pernah jadi simbol perlawanan di zaman Orde Baru, sosok anak muda, aktivis yang punya kemampuan dan tingkat integritas yang tinggi sehingga bagi kami itu sosok yang penting untuk berikan inspirasi buat kami semuanya," ungkapnya.
(hil/dte)