.webp)
Bayu Airlangga diusung Partai Golkar maju sebagai Caleg DPR RI. Menantu Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tersebut masuk sebagai Caleg DPR RI Dapil VIII.
Bayu merasa lebih nyaman di partai barunya ini setelah sebelumnya berada di Partai Demokrat.
"Merasa lebih nyaman dan aman. Karena dilindungi aturan organisasi yang jelas. Siapapun bebas berpendapat selama untuk kebesaran partai. Insyaallahsaya akan maju sebagai caleg DPR RI dari partai Golkar di dapil VIII," ujar Bayu, usai acara pelepasan para caleg di Kota Madiun, Senin (14/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti mualaf yang mendapatkan hidayah (pindah dari partai Demokrat ke Golkar)," kata Bayu.
Menurut Bayu, dia akan berfokus pada program di bidang pertanian seperti halnya di Ngawi yang banyak menanam padi organik. Menurut Bayu, sebagian besar wilayah Dapil VIII punya masalah mengenai keperluan bercocok tanam.
"Problematika pertanian saat ini terutama adalah pupuk. Saya mencari solusi bersama agar petani tidak kekurangan pupuk subsidi. Kalau kembali masa dulu sebelum ada pupuk kimia, petani masih bisa panen tanpa bergantung dengan pupuk kimia, karena membuat sendiri pupuk organik seperti di Ngawi," tuturnya.
Menurut Bayu, Pileg untuk DPR RI 2024 menargetkan dua kursi di dapil 8. Sedangkan untuk caleg Provinsi Jatim menargetkan penambahan kursi.
"Seperti yang disampaikan pak Sarmuji, kita jangan sampai tumpang tindih (rebutan sesama caleg dari partai sama). Target menambah kursi saja," papar Bayu.
Sebelum ditugaskan bertarung melenggang ke senayan, Bayu Airlangga merupakan mantan kader Partai Demokrat. Menantu Mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo tersebut pernah mengemban jabatan sebagai Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim. Bayu juga sukses menduduki kursi DPRD Jatim sebagai Wakil Ketua Komisi A. Bayu akhirnya memutuskan hengkang dari Demokrat dan bergabung ke Partai Golkar.
Dapil VIII DPR RI meliputi Kota dan Kabupaten Madiun, Nganjuk, Jombang, Mojokerto kota dan Kabupaten. Acara pelepasan caleg dipimpin oleh Ketua DPD Partai Golkar Jatim M Sarmuji.
Sarmuji berharap nama Ketum Golkar Airlangga Hartarto bisa dipertimbangkan menjadi cawapres Prabowo. Namun, dirinya menyerahkan urusan cawapres ke elite partai koalisi yang akan merumuskan siapa tokoh yang paling baik mendampingi Prabowo.
"Sebagai partai tentu kita berharap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang diambil sebagai cawapres. Tetapi kami sadar bahwa koalisi terdiri dari berbagai partai sehingga segala sesuatunya harus dirembug dengan mitra koalisi. Nanti tentu ketum yang akan berkomunikasi dengan ketua umum partai lain untuk menyepakati cawapres yang akan diusung," kata Sarmuji.
(abq/iwd)
