Selama seminggu ini ada sejumlah berita populer yang banyak dibaca detikers. Di antaranya adalah pembunuhan penjual nasi bebek hingga pria salat di tengah jalan di Sembayat Gresik. Berikut rangkuman berita most pop selama sepekan di Jatim.
Pembunuhan Penjual Nasi Bebek dan Ritual Pelaku Menghidupkan Korban
Sakit hati Rully Irwansyah (23) kepada Ahmad Mukiyin (23), dilampiaskannya dengan membunuh sepupunya tersebut. Korban dibunuh pada Senin (31/7) dan mayatnya baru ditemukan pada Jumat (4/8).
Pelaku sakit hati kepada korban yang telah membeli motor yang dijual bapaknya kepada korban. Sempat kabur, pelaku yang bekerja sebagai kuli di Jakarta itu akhirnya tertangkap pada sabtu (5/8).
Sebelum membunuh, pelaku mengajak korban pesta miras. Saat korban sudah mabuk, pelaku memasukkan serbuk potasium dan cairan pembersih lantai ke minuman korban. Korban yang menenggak minuman itu langsung kejang-kejang.
Melihat korban kejang-kejang, pelaku bingung. Selanjutnya pelaku menutupi korban dengan jaketnya. Lalu pelaku membeli kembang setaman untuk melakukan ritual agar korban hidup kembali. Namun korban tetap tewas hingga berujung ia ditangkap polisi
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
Pesta Miras Lalu Kecelakaan Tewaskan anggota PPS KPU Kota Kediri
Heboh anggota Panitia Panitia Pemungutan Suara (PPS) KPU Kota Kediri, Ahmad Adetya Patria Nanda ditemukan pingsan penuh luka. Saat itu, ia ditemukan pingsan di sebuah parit Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kediri. Pria 25 tahun ini akhirnya meninggal di rumah sakit.
Sebelum ditemukan pingsan, ia sempat pesta miras bersama teman-temannya. Lalu, saat pulang, korban ditemukan dalam kondisi pingsan penuh luka. Namun, barang korban seperti handphone hingga motor masih ada di lokasi.
Polisi akhirnya menyelidiki kasus ini. Sempat muncul kabar korban dan temannya dapat ancaman sekelompok pria yang mengacungkan celurit ke korban dan kawan-kawan di sekitar TKP. Ternyata, ia merupakan korban kecelakaan.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
Pria Salat di Tengah Jalan Sembayat Gresik yang Menyisakan Misteri
Seorang pria tiba-tiba salat di tengah Jalan Raya Sembayat, Gresik saat kendaraan berlalu lalang. Hingga saat ini, mengenai pria tersebut masih menjadi misteri. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (10/8) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Warga menunggu salatnya selesai lalu meminta pria itu minggir ke trotoar.
"Setelah sabar menunggu sampai selesai salat, kami arahkan agar tidak di tengah jalan. Di pinggir jalan dia salat lagi. Setelah itu baru ditanya, tujuannya mau ke mana?" kata petugas keamanan di lokasi, Suratman.
Suratman dan beberapa warga yang bertanya kepada pria itu mendapat jawaban yang membingungkan. Saat ditanya nama dan alamat, jawaban pria itu melantur.
"Tidak tahu saya siapa namanya. Saat ditanya alamat, dia mengaku orang Bungah, terus berubah lagi katanya dari Bojonegoro. Tapi informasinya orang Lamongan," imbuh Suratman.
Kepala Desa Sembayat, Amin sempat menanyakan apa tujuan pria itu datang ke Sembayat. Pria itu hanya menjawab mau mengunjungi saudaranya.
"Sempat salat lagi saat sudah di trotoar. Terus orang itu bilang 'saya doakan selamat semua. Aamin'," ujar Amin menirukan ucapan pria misterius itu.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini
![]() |
Banser Geruduk Kantor PKS Jember gegara Banner Caleg Catut Logo NU
Puluhan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menggeruduk Kantor PKS Jember di Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari. Para Banser berupaya bertabayun soal pencatutan logo NU dalam banner calon legislatif (caleg) yang tersebar di 3 kecamatan di Jember.
"Kami menerima laporan keresahan para ulama, kiai, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama atas pencatutan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS. Maka dari itu, kami selaku Gerakan Pemuda Ansor bertabayun kepada DPD PKS Jember," kata Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jember Izzul Aslah, Jumat (11/8/2023).
Izzul Aslah menegaskan Banser mendesak agar PKS segera menindaklanjuti banner berlogo NU itu. Mereka memberikan tenggat waktu sehari agar banner itu dicopot atau logo NU di banner-banner itu dihapus. Bila tidak anggota Ansor atau Banser akan melakukan penurunan paksa.
Ketua DPD PKS Jember Sudiyanto justru mengaku baru tahu ada banner caleg PKS yang mencantumkan logo NU. Menurutnya, pemasangan logo NU itu tanpa sepengetahuan dirinya.
"Padahal PKS selama ini tidak pernah menggunakan logo-logo atau simbol-simbol dari organisasi masyarakat mana pun. Baik bersifat nasional maupun lokal, karena (dipahami) ranah ini berbeda," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, PKS Jember akan langsung memanggil caleg yang diduga memanfaatkan logo NU untuk kepentingan politis. Selain itu, PKS Jember juga telah meminta kepada kader bersangkutan untuk segera mencopot banner berlogo NU sesuai dengan permintaan Banser.
Berita selengkapnya bisa dibaca di sini.
![]() |
(sun/iwd)