Fenomena yang belum pernah terjadi di tempat lain itu segera menarik perhatian sejumlah pihak berwenang. Mulai dari Polsek Lenteng, Babinsa setempat, hingga BPBD Sumenep.
Sejumlah petugas yang datang membuat warga lebih tenang. Apalagi pada saat para petugas tiba, bunyi misterius yang sempat membuat panik warga itu sudah tidak terdengar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Lenteng AKP Bondan Wibowo sebelum datang ke lokasi mendapati anggotanya sudah kembali ke markas. Dia berupaya membuat suasana yang tegang kembali tenang.
"Tadi masyarakat khawatir akhirnya menghubungi banyak pihak. Ke pemerintah desa, ke BPBD, dan sebagainya. Namun sampai saat ini suara tersebut hilang dan tidak muncul lagi," katanya.
Dia sampaikan juga anggotanya sudah mengecek ke lokasi dan sudah memastikan bahwa suara dan getaran itu tidak berdampak pada tanah bangunan di sekitarnya.
"Anggota kami yang ke sana sudah kembali, dan sama sekali tidak berimbas pada tanah dan bangunan. Apakah tanahnya atau bangunannya retak, tidak ada sama sekali," katanya.
Tapi warga masih ketakutan. Mereka ceritakan bagaimana bunyi mencekam itu nyata-nyata terdengar disertai getaran kepada personel BPBD Sumenep yang datang ke lokasi.
Plt Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumenep Andy Ricky Kurniawan mengaku belum tahu apa penyebab bunyi misterius itu muncul disertai getaran.
Setelah berbincang dengan warga dan mengecek sekitar lokasi, Ricky mengaku tidak menemukan faktor yang berpotensi menyebabkan kemunculan bunyi itu.
![]() |
"Kami sempat mengira di sekitar sini ada gua bawah tanah. Ternyata warga bilang tidak ada. Radius 1 sampai 2 kilometer juga tidak ada pembangunan atau aktivitas yang bisa menimbulkan suara itu," ujarnya.
Tidak hanya itu, Ricky mengaku sudah berkoordinasi dengan BMKG yang menyatakan pada rentang waktu terdengarnya bunyi misterius itu tidak ada gempa yang terjadi.
BPBD pun memutuskan untuk mengosongkan 3 rumah yang diduga menjadi pusat bunyi misterius itu. Selanjutnya, area itu dipasang garis polisi agar warga tidak mendekat.
"Tiga bangunan ini dan juga akses jalan ditutup. Nggak boleh ada orang lewat. Bangunan juga nggak boleh ada yang mendekati. Garis polisi sudah dipasang," kata Ricky.
Kepala Badan Meteorologi BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Malang Mamuri membenarkan bahwa antara pukul 09.00 WIB-11.00 WIB tidak ada gempa yang terjadi di Madura.
"Dari data kami tidak tercatat adanya gempa untuk wilayah Madura saat terdengar suara itu. Jadi kami belum bisa menyimpulkan dari mana sumber dan penyebabnya," ujarnya.
Untuk mengetahui apa yang terjadi, BPBD Sumenep bersama sejumlah pihak berwenang termasuk Kades dan Camat bersepakat untuk melibatkan tim ahli geologi.
Kepala Pelaksana BPBD Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi mengatakan pihaknya telah menghubungi tim geologi daerah Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang.
Rencananya, Tim Ahli Geologi ITN Malang akan tiba di lokasi hari ini. Untuk menjaga ketenangan masyarakat, BPBD pun menyiagakan sejumlah personel hingga pagi ini.
"Tim BPBD akan standby (siaga) di lokasi. Rencananya Tim Ahli geologi dari ITN Malang datang besok (hari ini), tapi kami belum bisa memastikan jam berapa," kata Wahyu.
(dpe/iwd)