Umat Katolik Surabaya berduka. Bapa Uskup Surabaya, Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono meninggal dunia.
Sebelum meninggal dunia, Sutikno sempat meninggalkan pesan-pesan terakhir untuk umat. Salah satunya tentang kecemasan kepada para anak asuhnya. Hal ini diungkapkan oleh Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya Agustinus Tri Budi Utomo.
"Beliau punya anak asuh banyak, biayain anak sekolah banyak. Sempat cemas dengan nasib mereka," kata Budi saat ditemui awak media di Pusat Pastoral Keuskupan Surabaya, Jalan Mojopahit Surabaya, Kamis (10/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengaku, Sutikno sempat bercerita tentang mewujudkan impian Institut Theologi di UWM Surabaya. Lalu, juga tentang pembinaan rohani.
"Modernitas kehidupan keluarga, dia mimpi ada tempat retret, pembinaan yang berbasis keluarga. Jadi setiap KK satu cottage untuk bina rohani, istilah kekudusan dalam keluarga sudah mulai tapi belum selesai," ujarnya.
Budi menegaskan, sepeninggal Sutikno, uskup berhenti. Sebab, tahta dalam kondisi kosong.
"Maka semua struktur runtuh. Tahta kosong, Cede Vacante, dipimpin oleh Dewan Konsultores, dewan pertimbangan Uskup sebelumnya, sampai ada Uskup Agung mengumumkan Uskup pengganti," tukasanya.
Diberitakan sebelumnya, Bapa Uskup Surabaya Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono]meninggal dunia. Data yang diperoleh detikJatim menyebutkan, Sutikno meninggal dunia pagi ini sekitar pukul 10.29 WIB.
Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya Agustinus Tri Budi Utomo. Ia menjelaskan, sebelum meninggal dunia, ia sempat menjalani perawatan di ICU.
Namun, kondisinya terus menurun. Hingga akhirnya sekitar pukul 10.29 WIB meninggal dunia.
"Setelah romo dan suster berdoa, uskup meninggal dunia," kata Budi.
(dpe/dte)