Megalodon Memang Bertampang Monster Ganas Tapi Geraknya Lambat

Kabar Internasional

Megalodon Memang Bertampang Monster Ganas Tapi Geraknya Lambat

Rachmatunnisa - detikJatim
Rabu, 09 Agu 2023 19:57 WIB
Meg 2: The Trench
Ilustrasi megalodon. (Foto: Warner Bros Pictures)
Surabaya -

Hiu raksasa megalodon memang monster yang ganas. Tetapi, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar spesies itu bergerak sangat lambat. Lho, kok?

Gerakan megalodon yang lambat di balik tampangnya yang garang itu terungkap berdasarkan temuan sisik di dalam potongan batu yang mengelilingi satu set gigi fosil megalodon.

"Temuan ilmiah besar kami berasal dari 'bukti kecil', sekecil butiran pasir," kata ahli paleobiolog University of DePaul Profesor Kenshu Shimada dilansir detikInet mengutip IFL Science, Rabu (9/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan itu berawal pada 1986 ketika Shimada menerima panggilan telepon dari seorang teman. "Tebak apa yang saya temukan?," kata temannya. Perburuan fosil yang dia lakukan rupanya menemukan rangkaian gigi asli Otodus megalodon, nama ilmiah spesies megalodon.

Dengan meneliti set gigi ini, terungkap banyak fragmen tulang rawan terkalsifikasi (mengalami pengerasan) dan sisik plakoid yang kadang-kadang disebut dentikel. Ini adalah tonjolan seperti gigi berduri yang eksklusif untuk ikan bertulang rawan, termasuk hiu.

ADVERTISEMENT

Bentuk dentikel bisa digunakan sebagai indikator apakah hewan itu berenang cepat atau tidak karena merupakan adaptasi yang mengurangi hambatan dan turbulensi, dan memungkinkan ikan seperti hiu berenang lebih cepat dan tenang.

Secara umum, dentikel kecil membantu hiu bergerak cepat sementara dentikel yang lebih besar membuat pemiliknya berenang lebih lambat.

Dentikel yang diangkat dari spesimen Otodus Megalodon memiliki jarak keel yang lebar (terpisah sekitar 100 mikrometer). Peneliti membandingkan dengan hiu perairan terbuka yang masih ada. Dentikel itu melukiskan gambaran kecepatan yang lebih lambat untuk megalodon.

"Hal ini membuat tim peneliti saya menganggap megalodon sebagai 'perenang rata-rata'. Ia hanya sesekali berenang lebih cepat untuk menangkap mangsa," jelas Shimada.

Hal yang lebih menarik tetapi sedikit membingungkan yakni temuan dari penelitian terbaru Shimada yang mengungkapkan bahwa megalodon berdarah panas. Lalu, apa yang mereka lakukan dengan suhu sepanas itu jika mereka bukan perenang aktif? Rupanya ia berusaha keras mencari makanan.

"Tiba-tiba semua menjadi masuk akal. Otodus Megalodon pasti telah menelan makanan dalam jumlah besar, jadi sangat mungkin fosil hiu itu mencapai gigantisme untuk menginvestasikan metabolisme endotermiknya guna mendukung pemrosesan makanan visceral," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads