Kekeringan melanda di Bojonegoro. Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa harus menempuh jarak berkilo-kilo meter ke sumur yang masih ada airnya.
Seperti yang dialami warga Dusun Kurung, Desa Tulungrejo Sumberjo, Bojonegoro. Hampir setiap pagi, siang hingga sore warga harus antre di sumur punden.
Dengan mengendarai motor dan membawa dua hingga tiga jeriken, warga mengangsu (menimba) air bersih di sumur yang punya kedalaman hingga 12 meter itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ngangsu angel banyu kawit Juli wingi (ambil air, air sulit sejak Juli kemarin). Warga ya gantian ambil air di sumur punden niki (ini). Semua warga dusun insyaallah di sini ambil airnya. Ya sekitar 1 kilometer hingga 2 kilometer dari rumah. Bahkan ada yang ambil air di Desa Sambongrejo atau, Jabung," tutur Mashadi warga setempat, Selasa (8/8/2023).
Meski demikian, warga hanya bisa pasrah dan berharap ada bantuan air bersih. Karena sumur ini menjadi penopang kebutuhan air warga banyak sehingga khawatir akan habis dan kemarau panjang masih lama.
Wadi, warga lainnya kekeringan di tempatnya ini sudah menjadi musim tahunan. Kekeringan akan terjadi sejak bulan Agustus hingga Oktober.
"Ya mugi-mugi (moga-moga) bisa dapat bantuan air bersih atau mungkin bisa sumur pompa. Ini musim kemarau masih lama, pokoke nek bulan 8,9, 10 mesti kekeringan (pokoknya di bulan 8,9 dan 10 mesti kekeringan)," ujar Wadi, warga lainnya.
(abq/iwd)