DPRD Kabupaten Pasuruan memanggil manajemen RSUD Bangil terkait konser band Kotak yang dikecam publik. Dewan minta RSUD lebih banyak berkoordinasi dalam hal kebijakan.
Direktur RSUD Bangil Arma Roosalina, Wakil Direktur Bagian Umum dan Keuangan RSUD Bangil Tri Agung, serta Humas RSUD Bangil M Hayat menggelar pertemuan tertutup dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Senin (7/8/2023).
Ketua Komisi IV Shobih Asrori mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk meminta klarifikasi pihak manajemen RSUD Bangil. Menurutnya konser band Kotak telah ramai diperbincangkan dan dinilai tidak etis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami gunakan fungsi pengawasan karena sudah ramai. Kami panggil pihak rumah sakit, klarifikasi terkait pelaksanaan kemarin. Kami beri hak jawab," kata Shobih.
Salah satu yang dibahas dalam rapat itu adalah izin keramaian konser band Kotak dalam rangka peresmian gedung rawat jalan dan logo baru. Konser itu disebut sudah mengantongi izin polisi dengan sejumlah catatan. Shohib mengatakan pihaknya sudah mengklarifikasi Direktur RSUD Bangil Arma Roosalina.
"Sesuai aturan, terkait izinnya sudah ada," ujar Shobih.
Izin yang diberikan Polres Pasuruan disertai dengan sejumlah catatan. Salah satunya terkait undangan kepada tenaga kesehatan. Polisi memberi saran agar panitia acara tidak mengundang atau melibatkan seluruh nakes. Selain menimbulkan kerumunan, juga agar pelayanan di rumah sakit tetap berjalan.
"Pihak polres memberi masukan kepada dirut supaya tidak semua nakes diundang, agar tidak menggerombol di tempat itu," katanya.
Shobih mengatakan bahwa konser musik di RSUD Bangil menjadi evaluasi tersendiri bagi RSUD Bangil. Dia meminta RSUD Bangil lebih berkoordinasi dengan berbagai pihak lain, termasuk dengan komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan.
"Direktur rumah sakit juga sudah meminta maaf. Ini jadi evaluasi kita semua. Kami berikan saran agar ke depan kalau menyelenggarakan kegiatan lagi monggo kami siap berkoordinasi," ungkapnya.
Ditemui usai rapat direktur RSUD Bangil Arma Roosalina enggan berkomentar.
"Sudah, maaf ya," ujar Arma.
(dpe/iwd)