.webp)
Polri memutuskan beberapa perubahan ketentuan bagi pemohon ujian SIM. Perubahan tersebut disambut warga dengan suka cita karena lebih mudah.
Sesuai dengan ketentuan Korlantas Polri, untuk ujian SIM lintasan mirip angka 8 dan zig-zag ditiadakan. Sebagai gantinya peserta harus melewati jalur atau lintasan mirip huruf S.
Kebijakan ini rupanya disambut baik warga, salah satunya Alfan Fardan (23). Warga Desa Lojajar, Tenggarang, Bondowoso ini mengaku bersyukur dengan perubahan kebijakan ujian SIM.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bersyukur sekali. Pas giliran saya ujian SIM, perubahan kebijakan itu diterapkan," terang Alfan, Jumat (4/8/2023).
Menurutnya, perubahan cara dalam ujian SIM yang baru memang memudahkan, dibanding sebelumnya sebelumnya lintasan 8.
"Ini lebih memudahkan. Tapi tetap tak mengurangi kepiawaian seseorang dalam mengemudikan kendaraan bermotornya," terang dia.
Senada disampaikan seorang peserta ujian SIM lainnya, Oki (37). Warga Sekarputih, Tegalampel. Ia mengaku telah enam kali ikut ujian SIM namun selalu gagal saat ujian lintasan angka 8.
Namun setelah enam kali dan penghapusan lintasan angka 8 dan diganti dengan lajur S, kini ia baru lolos ujian SIM.
"Saya sudah 6 kali ikut ujian SIM. Tapi gagal terus. Karena pasti selalu terjatuh saat melintasi jalur tersebut. Alhamdulillah, sekarang akhirnya lulus," terang Oki.
Kasat Lantas Polres Bondowoso AKP Zainul Imam Syafi'i mengatakan perubahan lintasan memang kebijakan dari Polri. Selain itu, pihaknya juga memberikan coaching clinic untuk pemohon yang gagal melakukan ujian SIM.
"Selain langsung mengubah lintasan, kami juga memberi coaching clinic bagi yang belum lulus ujian praktik SIM," jelas Zainul.
Ia berharap perubahan lintasan tersebut tidak lagi yang menjadi momok untuk ikut ujian SIM. Karena selama ini peserta ujian memang selalu galau saat ujian melintasi angka 8 dan zig-zag.
"Tapi lintasan baru ini tak menghilangkan proses keterampilan pengendara kok," tandas Zainul Imam.
(abq/iwd)
