Kasus hilangnya Suyanto (42) warga Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan, Trenggalek di kawasan hutan menyimpan kisah mistis. Korban sempat minta tolong kepada tim pencari, namun tidak ada yang mengetahui.
Cerita itu disampaikan Agus, penyadap getah pinus yang pertama kali menemukan korban di kawasan hutan Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek. Saat itu korban dalam kondisi lemas dengan posisi duduk di pinggir jalan setapak.
"Dia itu deprok (duduk) nangis, mungkin karena akhirnya bisa ketemu orang," kata Agus, Selasa (1/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kala ditemukan korban sulit untuk diajak berkomunikasi dan seperti orang linglung. Namun setelah diajak ke pos penyadap pinus, korban lambat laun semakin membaik dan bisa berkomunikasi.
Dalam pengakuannya kepada Agus, korban Suyanto sempat menceritakan saat warga dan tim gabungan melakukan pencarian di hutan, yang bersangkutan sempat melambaikan tangan dan meminta pertolongan. Namun upaya itu tidak diketahui oleh warga. Warga juga sempat mendengar ada orang batuk, tetapi sumber suara batuk itu tak ditemukan.
"Iya, dia juga cerita, saat orang-orang mencari itu dia tahu dan sempat melambaikan tangan, tapi katanya orang-orang nggak ada yang lihat. Dia juga mengakui kalau tadi malam batuk," ujarnya.
Agus menambahkan lokasi penemuan tersebut sekitar 2 kilometer dari rumah korban. Anehnya, jalur tersebut juga menjadi akses para penyadap pinus maupun warga yang hendak ke hutan. "Saya setiap ke hutan ya lewat situ," ujarnya.
Saat ini korban telah dibawa pulang ke rumahnya dan berkumpul kembali dengan keluarga.
Sebelumnya, Seorang warga Trenggalek dilaporkan hilang saat mencari pakan ternak di kawasan hutan. Korban berhasil ditemukan dalam kondisi linglung.
Korban adalah Suyanto (42) warga Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan. Ia dilaporkan hilang sejak Senin (31/7) siang.
(abq/iwd)