Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) menjadi tuan rumah Second World Congress of Young Neurosurgeon (ACNS-YNS) atau kongres ahli bedah saraf dunia. Sebanyak 251 peserta dan 95 pembicara dari nasional dan internasional bakal membahas perkembangan ilmu bedah saraf dan menyamakan kemampuan dokter di pelosok dan kota.
Pakar Bedah Saraf FK Unair sekaligus ketua panitia Dr dr Asra Al Fauzi PhD FICS FACS IFAANS mengatakan kongres ini bertujuan meningkatkan kompetensi para dokter bedah saraf dan spesialis terkait. Serangkaian workshop selama lima hari mulai 28 Juli - 1 Agustus 2023 akan digelar.
"Karena cepatnya perkembangan ilmu dan teknik, maka untuk membantu mereka (dokter ahli bedah saraf) cepat mengikuti perkembangan, ada kongres seperti ini. Dan pelatihan macam-macam, agar mereka bisa cepat mengikuti perkembangan teknologi yang sangat maju," kata dr Asra di Gedung ASEEC Unair B, Senin (31/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, peningkatan kompetensi ini dapat meningkatkan kemampuan pengoperasian alat atau kecanggihan teknologi di semua daerah di Indonesia yang belum merata. Sehingga, sering terjadi antrean panjang pasien di RS besar.
"Kegiatan ini akan meningkatkan skill. Pesertanya dari semua pelosok Indonesia, bahkan beberapa negara di Asia," ujarnya.
Selain itu, dr Asra menyebut ada tiga penyakit dengan kematian paling tinggi di Indonesia. Khususnya yang berkaitan dengan saraf.
"Saraf itu 3 penyakit terbanyak kanker, jantung, dan stroke itu angka kematian paling tinggi. Naik tajam di atas 100 persen sejak 4-5 tahun lalu," jelasnya.
Ia berharap ke depannya penderita bisa sadar dini untuk datang ke RS usai mengetahui gejala yang dialami. Sehingga, jika kondisi sudah gawat darurat bisa segera ditangani.
Sementara Dirut RSU dr Soetomo, Prof dr Joni Wahyuhadi berharap terus tercipta generasi ahli bedah saraf terbaik di Indonesia. Sebab, dalam acara ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk memperlihatkan inovasi terbaru, tetapi juga akan membentuk generasi mendatang pemimpin dalam bidang bedah saraf.
"Bersama-sama kami akan menjelajahi horison baru dan membentuk masa depan bidang kami. Kami ucapkan terima kasih kepada Dekan FK Unair Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K), beliau selalu mendukung program internasional untuk international colaboration dengan institusi luar negeri dan juga international recognition Unair dengan fasilitas tempat dan workshop yang bertaraf internasional," pungkasnya.
(abq/iwd)