Viral Santriwati Tenteng Airsoft Gun, DPRD Jatim Minta Ponpes Ikut Aturan

Viral Santriwati Tenteng Airsoft Gun, DPRD Jatim Minta Ponpes Ikut Aturan

Faiq Azmi - detikJatim
Senin, 31 Jul 2023 22:00 WIB
Foto siswi di Magetan pegang senjata laras panjang dan rompi antipeluru
Santriwati Ponpes Baitul Quran Magetan membawa airsotf gun saat MPLS (Foto: Dok. Istimewa)
Surabaya -

Foto masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) sejumlah santriwati di Ponpes Baitul Qur'an Magetan viral karena menenteng senjata laras panjang airsoft gun. Komisi E DPRD Jatim buka suara menanggapi peristiwa tersebut.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih menyebut pihak pondok pesantren harus patuh soal aturan tersebut. Sebab persyaratan membawa senjata airsoft gun telah diatur seperti harus berusia 17 hingga 65 tahun.

"Harus ditaati, siapa pun itu harus mematuhi aturan soal usia tersebut," kata Hikmah saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (31/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hikmah menyatakan bahwa ekstrakurikuler sebenarnya hal yang baik untuk siswa. Namun, jika ada aturan soal izin dan usia, maka siapa pun harus mengikutinya.

Politikus PKB ini menyebut foto viral santriwati yang ada di internet tidak perlu direspons berlebihan, apalagi sampai mengecap hal itu sebagai pelatihan terorisme.

ADVERTISEMENT

"Soal pelatihan airsoft gun di Magetan ini menjadi sangat viral karena kita terbiasa menerima narasi bahwa memanah, berkuda, mengenakan atribut pakaian tertentu, berjenggot, dahi kehitaman, bahkan ujaran Allahu Akbar kita lekatkan pada kelompok tertentu. Misal, kepada sempalan kanan yang dianggap cenderung kurang bisa menerima NKRI." ungkapnya.

Menurut Mantan Ketua PW Fatayat NU Jatim ini secara tak langsung kita mendorong anggapan publik bahwa atribut-atribut di atas eksklusif milik kelompok tertentu. Padahal olahraga berkuda, memanah, berenang, adalah olahraga yang baik. Apalagi ujaran Allahu Akbar, mengapa kemudian menjadi eksklusif untuk kelompok tertentu.

"Ketika kita mengeksklusifkan kelompok tertentu dengan atributifnya, kita malah 'membesarkan' mereka dan menanamkan bahwa mereka 'lebih' dari kita. Sayang sekali, apalagi bila mereka nyata-nyata kurang berpihak pada NKRI, misalnya," jelasnya.

Lebih lanjut Wakil Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini meminta pihak ponpes segera menyelesaikan perkara izin dan mengevaluasi adanya ekstrakurikuler tersebut karena ada batasan usia pemakaian airsoft gun.

"Pelajaran penting dari resistensi isu atas memanah yang bermetamorfosis menjadi menembak dengan airsoft gun ini adalah kita musti lebih seksama dan waspada melihat perkembangan dan pergerakan kelompok-kelompok radikal di lembaga-lembaga pendidikan kita. Banyak hasil riset di kalangan siswa tentang radikalisme-ekstrem yang mengejutkan hasilnya. Ayo kita lebih berhati-hati," tandasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads