Kebakaran Pabrik Plastik Gresik, Damkar Semprot HRD karena Tak Punya Hidran

Kebakaran Pabrik Plastik Gresik, Damkar Semprot HRD karena Tak Punya Hidran

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Senin, 31 Jul 2023 16:32 WIB
Kebakaran pabrik plastik Gresik
Petugas pemadam kebakaran (damkar) berusaha memadamkan api yang melahap pabrik plastik di Kepatihan Industri I, Gresik. (Foto: Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Kebakaran hebat di gudang plastik milik PT Gunung Agung Sentosa, Jalan Kepatihan Industri No.78, Kepatihan Industri I, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik membuat petugas pemadam kebakaran (Damkar) kewalahan. Selain banyak bahan plastik yang mudah terbakar, petugas kesulitan mendapatkan air.

Tidak adanya hidran di lokasi gudang pabrik membuat petugas Damkar harus mengambil air sejauh 4 km dari lokasi. Petugas Damkar pun sempat memarahi HRD PT Gunung Agung Sentosa karena pabrik yang besar tapi tak punya hidran untuk anstisipasi keadaan darurat.

"Kita butuh tambahan truk pemasok air. Sampeyan (anda) bantu untuk carikan, karena truk pemasok air kita sudah bekerja semua. Harusnya gudang seperti ini ada hidran. Kalau nggak ada air, kita nggak bisa lakukan pemadaman," kata salah seorang petugas Damkar kepada HRD, Senin (31/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koordinator Damkar Gresik, Mangara menjelaskan, pihaknya memang meminta bantuan truk pemasok air kepada HRD. Sebab, truk tangki pemasok air milik damkar Gresik sudah beroperasi memasok air.

"Kalau airnya lama, nanti api bisa menjalar ke gudang lainnya. Lokasi gudang yang terbakar ini kan berdekatan dengan gudang lainnya yang juga menyimpan plastik. Jadi kalau airnya telat, kita khawatir api semakin menjalar ke gudang lainnya," kata Mangara kepada detikJatim.

ADVERTISEMENT

Mangara menambahkan, seharusnya di lokasi pabrik atau gudang yang menyimpan bahan mudah terbakar tersedia hidran. Sebab, alat itu akan lebih memadamkan api saat pertama kali muncul.

"Andai kata ini nggak bisa kita padamkan, maka semua akan ludes dan bisa merambat ke gudang lain. Makanya hidran itu sangat diperlukan, yang pertama penanganan kebakaran internal perusahaan, yang kedua pemadam kebakaran bantuan bisa mengambil dari hidran tersebut," tambahnya.

Mangara menegaskan, tidak adanya hidran di lokasi membuat pihaknya meminta agar HRD menyediakan sumber air dengan menggunakan truk tanki air.

"Karena tidak ada hidran yang harusnya setiap perusahaan menyediakan, makanya saya tadi minta untuk menyiapkan sumber air dari truk tanki. Biar bisa gantian memasok air untuk pemadaman api," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, kebakaran pabrik plastik itu diketahui sekitar pukul 12.30 WIB. Salah satu sekuriti, Noerdijanto menyebut asap tiba-tiba mengepul.

"Yang terbakar ruang gudang penyimpanan plastik yang sudah jadi. Tiba-tiba, asap mengepul," sebutnya.




(hil/dte)


Hide Ads