Penyelenggara Akan Datangi Polisi Klarifikasi Santriwati Bawa Airsoft Gun

Penyelenggara Akan Datangi Polisi Klarifikasi Santriwati Bawa Airsoft Gun

Denza Perdana - detikJatim
Senin, 31 Jul 2023 10:38 WIB
santriwati magetan
Santriwati Magetan yang viral membawa airsoft gun. (Foto: Istimewa)
Magetan -

Santriwati Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra Magetan viral bawa airsoft gun. Pihak ketiga penyelenggara sosialisasi olahraga airsoft gun akan melakukan klarifikasi langsung dengan mendatangi Polres Magetan.

Direktur Utama PT Airsoft Pelajar Indonesia Agus Imam Santoso yang menyatakan bahwa dirinya saat ini sedang menyiapkan sejumlah berkas untuk mendatangi Polres Magetan dan menjelaskan apa yang menurutnya keliru dipahami.

"Kami paham polres setempat belum tahu soal itu. Makanya kami ini sudah kumpulkan berkas-berkas dan teman-teman. Bahkan kami sudah koordinasi dengan Mabes Polri, dengan Dinas di Jawa Timur, kami mau datangi Polres Magetan untuk ngomong," ujarnya kepada detikJatim, Senin (31/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan bahwa pihaknya selaku organisasi olahraga airsoft di Indonesia merasa memiliki hak untuk menjelaskan dan meluruskan apa yang dia anggap salah dipahami.

"Karena kami kan juga punya hak sebagai warga negara untuk meluruskan apa yang salah. Nanti kami ke sana (Polres Magetan) akan kami bawa alatnya (airsoft gun), kami tunjukkan ini loh alatnya, yang njenengan sangkakan harus berizin masak kayak gini harus berizin?" katanya.

ADVERTISEMENT

Agus menjelaskan bahwa airsoft gun seperti yang dibawa oleh 6 orang santriwati di Ponpes Baitul Qur'an Al Jahra memang disediakan oleh organisasinya. Dia sebutkan bahwa alat itu sudah didata di Polda Jateng karena organisasinya berpusat di Surakarta atau Solo.

Namun dia jelaskan secara umum bahwa airsoft gun yang digunakan dalam cabor yang terdaftar di KORMI itu juga dijual di pasaran. Bahkan pabrik yang membuatnya juga sudah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai pembuat mainan anak-anak.

"Ini memang mainan anak-anak. Kalau diinjak pecah karena terbuat dari plastik. Airsoft ini hadir untuk memberikan pembinaan, supaya mainan yang memang mirip aslinya ini tidak disalahgunakan, makanya kami melakukan pengaderan di sekolah-sekolah," ujarnya.

Sebelumnya, Agus berkomentar singkat padat dan jelas soal viralnya foto santriwati membawa airsoft gun. Dengan tegas dia sebutkan bahwa itu adalah hasil kerjaan buzzer.

"Gorengan Buzzer Itu! Kami masuk ke situ (Ponpes Al-Jahra) untuk menjelaskan bahwa airsoft ini sudah masuk cabor (cabang olahraga), dan mereka (santri) punya hak ke lini prestasi. Karena ini sudah ada liganya, baik kabupaten, provinsi, dan nasional," tegasnya.

Pria yang juga menjabat Ketua Umum Liga Airsoft Pelajar (LAP) tersebut mengakui bahwa sebagai cabor yang telah diakui oleh Kemenpora pada 2022 lalu Airsoft Pelajar Indonesia berupaya untuk melakukan kaderisasi. Sama halnya kaderisasi yang dilakukan cabor lainnya.

"Jadi ini memang bentuk pengaderan kami. Kayak olahraga lain itu lho, mereka pengaderannya malah dari SD. Olahraga ekstrem seperti panah dan lain-lain itu, untuk jenjang SD lho sudah ada lombanya," katanya.

Agus juga mengamini bahwa PT Airsoft Pelajar Indonesia memang hendak mengenalkan airsoft yang sudah diakui Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) sebagai bagian dari olahraga rekreasi kepada santriwati di Ponpes Al-Jahra.

"Ya kami maunya memang jadi ekstrakurikuler. Supaya apa? Supaya santri ini terbina, terdidik, dan kontinu. Saya nggak mau sporadis, sekarang latihan 2 bulan lagi baru latihan lagi. Kalau seperti itu pemetaan tidak bisa dilakukan. Kejiwaan anak-anak, minat dan bakatnya, tidak bisa dipetakan," katanya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads