Kisah Ulama Beri Nafkah Lebih di Hari Asyura, Lalu Rizkinya Lapang Setahun

Kisah Ulama Beri Nafkah Lebih di Hari Asyura, Lalu Rizkinya Lapang Setahun

Suki Nurhalim - detikJatim
Jumat, 28 Jul 2023 11:09 WIB
happy muslim family ready for Iftar or breaking fast meal in Ramadan.
Ilustrasi buka puasa Asyura/Foto: iStock
Surabaya -

Ada banyak amalan yang dianjurkan diamalkan di hari Asyura, 10 Muharram. Salah satunya memberi nafkah yang lebih istimewa.

Mengutip situs resmi Pesantren Tebuireng, salah satu tradisi yang dilakukan ulama salaf pada hari Asyura yaitu memberi nafkah yang lebih kepada orang yang wajib diberi nafkah.

Maksudnya, bagi kepala keluarga alangkah baiknya pada hari Asyura ini, menyajikan menu yang spesial, yang lebih enak dan lezat dari hari biasanya. Imam al-Thabrani dan Imam al-Baihaqi meriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri sebagai berikut:

مَنْ وَسَّعَ عَلَى عِيَالِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ فِيْ سَنَتِهِ كُلِّهَا

Artinya: Barang siapa memberi kelonggaran (nafkah) pada keluarganya pada hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan kelonggaran (rizki) kepadanya sepanjang tahun.

ADVERTISEMENT

Ada kisah menarik dari seorang ulama yang membuktikan tentang keabsahan hadits itu. Ia yakni Sufyan bin Uyainah.

"Saya telah mencoba dan mengamalkan hadits tersebut selama kurang lebih 50 tahun atau 60 tahun, dan hal itu benar dan mujarabnya benar," ungkap Sufyan bin Uyainah.

Amalan Lainnya di Hari Asyura:

1. Puasa Asyura

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), puasa Asyura sangat dianjurkan dalam Islam. Seperti sabda Rasulullah SAW berikut ini.

"Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulannya Allah, Muharam". (HR Muslim).

Bahkan keutamaan puasa Asyura diyakini dapat menghapus dosa setahun yang lalu. Itu merujuk pada hadis berikut ini.

"Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu". (HR at-Tirmidzi).

Kemudian dalam riwayat yang lain, Nabi Muhammad juga memberikan jawaban yang sama saat ditanya tentang puasa Asyura.

"(Puasa tersebut) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu". (HR Muslim).

2. Doa Hari Asyura

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Artinya:

  • Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah
    nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan,
    sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan,
    sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Allah Maha Besar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah
    nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan 'arsy.
  • Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan 'arsy.
  • Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya
    kepada-Nya.
  • Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang
    sempurna.
  • Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah
    yang sempurna.
  • Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah
    yang sempurna.
  • Allah Maha Besar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah
    yang sempurna.
  • Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan
    ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.
  • Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-
    baik penolong.
  • Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah. (Syekh Sulaiman al-Jalam, Hasyiyah Al-Jamal 'Ala Syarhil Manhaj, Juz II
    348).

3. Dzikir Hari Asyura 10 Muharram

Di hari Asyura pada 10 Muharram, para ulama juga menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar. Sebab dalam sejarahnya, ada banyak ampunan pada hari Asyura. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), taubat Nabi Adam AS diterima pada hari Asyura. Begitu juga dengan taubat umat Nabi Yunus AS dan diampuninya Nabi Daud AS.

Dzikir yang dimaksud seperti yang dianjurkan Imam Al-Ajhuri. Beliau mengatakan, barang siapa yang membaca dzikir ini pada hari Asyura sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut. Berikut ini lafaz dzikirnya.

Aksara Arab:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Aksara Latin:

Hasbunallahu wa ni'mal-wakil, ni'mal-maula wa ni'man-nasir.

Artinya:

Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong.

4. Bersedekah

Pada hari Asyura, ada keistimewaan dan kelebihan bagi orang yang mau bersedekah. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Musa al-Madiny dari Ibnu Umar berkata:

مَنْ صَامَ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ السَّنَةَ ، وَمَنْ تَصَدّقَ فِيْهِ كَانَ كَصَدَّقَةٍ السَّنَةِ

Artinya: Barang siapa berpuasa pada hari Asyura seakan akan seperti puasa satu tahun. Dan barang siapa bersedekah pada hari Asyura maka seperti sedekah satu tahun.




(sun/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads