20 Peristiwa Penting di Hari Asyura 10 Muharram

20 Peristiwa Penting di Hari Asyura 10 Muharram

Suki Nurhalim - detikJatim
Kamis, 27 Jul 2023 14:09 WIB
Spains biker Lorenzo Santolino competes during Stage 12 of the Dakar 2023 between Empty Quarter Marathon and Shaybah, in Saudi Arabia, on January 13, 2023. -  (Photo by FRANCK FIFE / AFP)
Ilustrasi peristiwa penting di Hari Asyura 10 Muharram/Foto: AFP/FRANCK FIFE
Surabaya -

Hari Asyura merupakan hari yang istimewa bagi umat Islam. Selain memiliki banyak keutamaan, hari Asyura juga menyimpan sejarah sederet peristiwa penting.

Berikut ini sederet peristiwa penting yang terjadi di hari Asyura. Seperti dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Jatim, dalam artikel berjudul Sejarah Puasa Asyura dan 20 Peristiwa Penting di Dalamnya.

20 Peristiwa Penting yang Pernah Terjadi di Hari Asyura 10 Muharram:

  1. Diciptakannya Nabi Adam AS di surga
  2. Diterimanya taubat Nabi Adam AS
  3. Naik dan sejajarnya perahu Nabi Nuh AS dengan Bukit Judi setelah banjir besar, serta turunnya ke muka bumi setelah banjir bandang
  4. Dikeluarkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan paus
  5. Diterimanya taubat umat Nabi Yunus AS
  6. Dilahirkannya Nabi Ibrahim AS
  7. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari api yang membakarnya oleh Raja Namrud
  8. Dikeluarkannya Nabi Yusuf AS dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya
  9. Dipertemukannya Nabi Yusuf AS dengan keluarganya kembali
  10. Disembuhkannya penglihatan Nabi Ya'qub AS
  11. Dibukanya (dihilangkan) 'madhorot' yang mendera Nabi Ayyub AS
  12. Diampuninya Nabi Daud AS
  13. Terbelahnya Laut Merah untuk Nabi Musa AS setelah dikejar Fir'aun
  14. Tenggelamnya Fir'aun di dasar Laut Merah saat mengejar Nabi Musa AS
  15. Dilahirkannya Nabi Isa AS
  16. Diangkatnya Nabi Isa AS ke langit
  17. Dibolak-balikannya tubuh ashabul kahfi (para pemuda Bani Israil yang bersembunyi di dalam gua)
  18. Diciptakannya ruh Nabi Muhammad SAW
  19. Dikandungnya Nabi Muhammad di rahim Ibunda Aminah RA
  20. Wafatnya (syahid) cucu Nabi Muhammad, Sayyidina Husein RA

Wafatnya Sayyidina Husein RA dinilai sebagai peristiwa memilukan pada Hari Asyura. Sebab, Sayyidina Husain dibunuh oleh musuh-musuhnya dengan cara yang amat keji? Oleh sebab itu, bersedih hati pada hari Asyura atas meninggalnya Husain memiliki relevansi dari sisi sejarah. Bahkan berhubungan dengan kecintaan pada Rasulullah SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar juga pernah mengungkapkan filosofi tradisi pelarangan menggelar pesta pada bulan Asyura atau bulan Muharram. Larangan itu untuk menghormati keluarga Rasulullah SAW yang berduka.

"Dilarangnya menggelar pesta atau acara besar pada bulan Asyura adalah bagian dari adab kita terhadap habaib. Pada bulan itu, ahlul bait termasuk para habaib sedang berduka," terangnya waktu itu.

ADVERTISEMENT

Sementara peristiwa menggembirakan yang pernah terjadi di Hari Asyura misalnya momen diselamatkannya Nabi Musa bersama pengikutnya dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya. Nabi Muhammad SAW meluapkan kebahagiaan dengan berpuasa.

Sebagian ulama mengatakan 'Barang siapa yang berbahagia atas terselamatkannya Nabi Musa dari musuh-musuh, maka dia adalah orang yang benar. Karena para Nabi dan Rasul diberi keselamatan pada hari tersebut'.

قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المَدِينَةَ فَرَأَى اليَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: «مَا هَذَا؟»، قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ، فَصَامَهُ مُوسَى، قَالَ: «فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ»، فَصَامَهُ، وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya: Nabi Muhammad SAW datang ke kota Madinah. Beliau kemudian melihat orang Yahudi puasa pada hari Asyura. Lalu Rasul bertanya 'Ada kegiatan apa ini?' Para sahabat menjawab 'Hari ini adalah hari baik yaitu hari di mana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka kemudian Nabi Musa melakukan puasa atas tersebut.' Rasul lalu mengatakan 'Saya lebih berhak dengan Musa daripada kalian'. Nabi kemudian berpuasa untuk Asyura' tersebut dan menyuruh pada sahabat menjalankannya. (HR Bukhari: 2004)

Menurut tarekat Bani Alawi, jika pada hari yang sama terdapat kebahagiaan dan kesedihan, maka al-farah yaghlibul huzn (kebahagiaan mengalahkan kesusahan). Seperti pada tanggal 12 Rabiul Awwal yang merupakan hari lahir sekaligus hari wafatnya Rasulullah SAW. Di tanggal itu, umat Islam tidak merayakan wafatnya Rasulullah, tapi merayakan hari lahirnya.

Jadi karena ada peristiwa memilukan dan menggembirakan di hari Asyura. Maka menurut tarekat Bani Alawi, seseorang dianjurkan untuk mengutamakan kebahagiaan tanpa mengurangi penghormatan pada Sayyidina Husain.

Dzikir Hari Asyura

Di hari Asyura pada 10 Muharram, para ulama juga menganjurkan untuk memperbanyak dzikir dan istighfar. Sebab dalam sejarahnya, ada banyak ampunan pada hari Asyura. Seperti taubat Nabi Adam AS yang diterima pada hari Asyura. Begitu juga dengan taubat umat Nabi Yunus AS dan diampuninya Nabi Daud AS.

Dzikir yang dimaksud seperti yang dianjurkan Imam Al-Ajhuri. Beliau mengatakan, barang siapa yang membaca dzikir ini pada hari Asyura sebanyak 70 kali, niscaya Allah akan menjaganya dari keburukan tahun tersebut. Berikut ini lafaz dzikirnya.

Aksara Arab:

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الوَكِيْلِ نِعْمَ المَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Aksara Latin:

Hasbunallahu wa ni'mal-wakil, ni'mal-maula wa ni'man-nasir.

Artinya:

Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung dan penolong.




(sun/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads