Akhirnya terungkap jenis pesawat yang serpihan bangkainya ditemukan oleh nelayan Gresik di Perairan Umbal Hijau, Gresik. Mesin dan baling-baling pesawat itu diduga milik pesawat Dornier Do-24 milik Kerajaan Hindia Belanda yang jatuh di dekat Madura pada 1942.
Pegiat sejarah di Komunitas Roode Brug Soerabaia Ady Setiawan menemukan dugaan itu setelah menelusuri keterangan yang dia temukan di bangkai mesin pesawat tersebut. Ady menemukan kemiripan bangkai pesawat di Gresik itu dengan Dornier Do-24.
Mulanya, temuan ini terkuak dari penelitian yang dilakukan Roode Brug Surabaia ke lokasi bangkai pesawat itu di Gresik. Ady dan rekan-rekannya menemukan keterangan tertulis pada mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tertulis di mesin itu secara berurutan dari atas ke bawah Werk Nr: 13025, Motor Type: DO 24, Werkstoff: V 2 AF, Theodor Klatte, Bremen-Hutching. Berbekal informasi di mesin pesawat itu Ady bersama kawan-kawannya melacak kemungkinan jenis pesawat dengan riset secara digital.
Roode Brug menemukan catatan penerbangan bahwa pesawat itu berangkat dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan menuju Surabaya, Jawa Timur pada 11 Februari 1942 malam sekitar pukul 23.30 WIB. Namun, sebelum sampai di Surabaya pesawat itu terjatuh di perairan dekat Pulau Madura.
"Berdasarkan name plate yang ditemukan, khususnya pada motor type tertulis 'Do-24'. Kemungkinan besar pesawat ini adalah Dornier Do 24 K-1 bernomor lambung X-29 yang jatuh di perairan utara Surabaya," ujar Ady kepada detikJatim, Rabu (25/7/2023).
Ady menerangkan bahwa pesawat Dornier Do-24 buatan Jerman itu bagian dari Angkatan Laut Kerajaan Belanda. Kapal terbang Dornier ini adalah unit dari Aircraft Group 6 (GVT6) yang bertugas di Hindia Belanda.
Akhmad Zaki Yamani, Pegiat sejarah dari Komunitas Begandring Soerabaia sebelumnya menduga bangkai pesawat di Gresik itu masih satu rangkaian dengan bangkai pesawat pengebom Martin 166-WH 3 buatan Amerika yang ditemukan di Weru, Paciran.
Dengan adanya temuan Roode Brug Soerabaia itu, dia juga melakukan riset digital melalui situs web Aviation Savety Network dan menemukan keberadaan tentang pesawat Dornier Do-24 yang jatuh di perairan dekat Madura.
"Dari informasi di situs itu diketahui bahwa kapal terbang Dornier 24 K ini dibangun di bawah spesifikasi Belanda pabrikan Jerman Dornier. Dia bagian dari GVT-6 yang tugas utamanya saat itu mengamati pergerakan dan posisi Jepang di sepanjang pantai barat Kalimantan," ujarnya kepada detikJatim.
Sebelumnya, nelayan Dusun Karang Tumpuk, Desa Campurejo, Panceng, Gresik menemukan mesin pesawat yang masih lengkap dengan baling-balingnya. Nama nelayan itu adalah Nafik (46). Dia temukan bangkai mesin pesawat itu ketika mencari ikan di Perairan Umpal Hijau, utara Surabaya.
Mesin pesawat itu berbentuk bulat dengan diameter kurang lebih 1,5 meter dan panjang baling-baling yang terpasang juga kurang lebih mencapai 1,5 meter. Kondisinya sudah berkarat dan berkerak. Beberapa kulit kerang juga menempel di setiap baling-baling.
Kepala Desa Campurejo Amudi menduga bangkai mesin pesawat itu adalah peninggalan perang dunia 2. Sebab, kata dia, tak jauh dari lokasi penemuan mesin itu dahulu terdapat pangkalan militer sekutu dan Belanda.
"Di sekitar sini tepatnya di Weru, Paciran itu dulunya pangkalan Belanda. Dulu disebut tangsi, tapi itu cerita sesepuh. Katanya memang ada pangkalan militer gitu," kata Amudi, Selasa (25/7/2023).
Dia menambahkan bahwa mesin itu satu rangkaian dengan bangkai pesawat yang ditemukan nelayan Weru, Paciran, Lamongan beberapa bulan lalu. Namun apa yang ditemukan Zaki menunjukkan bangkai di Gresik kemungkinan besar berbeda dengan yang ditemukan di Paciran, Lamongan.
Catatan redaksi: detikJatim mengubah narasumber di berita ini karena adanya kesalahan di lapangan. Komunitas yang pertama kali mengidentifikasi pelat nama di bangkai mesin pesawat yang ditemukan nelayan di Gresik ini adalah Komunitas Roode Brug Soerabaia yang lengsung meneliti ke lokasi temuan. Redaksi memohon maaf sebesar-besarnya atas kesalahpamahan pembaca.
(dpe/iwd)