10 Ayat Pilihan dalam Surat Al Baqarah serta Keistimewaannya

10 Ayat Pilihan dalam Surat Al Baqarah serta Keistimewaannya

Suki Nurhalim - detikJatim
Senin, 24 Jul 2023 16:40 WIB
Ilustrasi membaca al quran
Ilustrasi membaca Surat Al Baqarah/Foto: Getty Images/iStockphoto/.shock
Surabaya -

Al Baqarah merupakan salah satu dari 114 surat dalam Al-Qur'an. Berikut ini sederet ayat pilihan dalam Surat Al Baqarah serta keistimewaannya.

Saat ini, ulasan mengenai Al Baqarah trending di Google. Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU), semua surat dalam dalam Al-Qur'an istimewa. Sebab berasal dari sumber yang sama, yakni Zat Yang Maha Mulia.

Al Baqarah merupakan salah satu dari 114 surat dalam Al-Qur'an. Berikut ini sederet ayat pilihan dalam Surat Al Baqarah serta keistimewaannya.Google trending/ Foto: Istimewa (tangkapan layar Google)

Termasuk Surat Al Baqarah yang di dalamnya ada banyak ayat pilihan. Sehingga ada banyak keutamaan dalam membacanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai keutamaan membaca ayat-ayat pilihan dalam Surat Al Baqarah pernah diungkapkan Ibnu Mas'ud. Dalam riwayat tersebut, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَرَأَ أَرْبَعَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ، وَآيَتَانِ بَعْدَ آيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَثَلَاثًا مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ، لَمْ يَقْرَبْهُ وَلَا أَهْلَهُ يَوْمَئِذٍ شَيْطَانٌ، وَلَا شَيْءٌ يَكْرَهُهُ، وَلَا يُقْرَأْنَ عَلَى مَجْنُونٍ إِلَّا أَفَاقَ

ADVERTISEMENT

Artinya: Siapa saja yang membaca empat ayat pertama Surat Al Baqarah, kemudian Ayat Kursi, kemudian dua ayat setelah Ayat Kursi, kemudian tiga ayat terakhir Surat Al Baqarah, maka dia dan keluarganya tidak akan didekati pada hari itu oleh setan. Tidak pula didekati oleh sesuatu yang tidak disukainya. Dan tidaklah dua ayat dibacakan pada orang tunagrahita kecuali akan sadar (atas izin Allah). (HR. Ad-Darimi).

Ayat Pilihan dalam Surat Al Baqarah:

1. Empat Ayat Pertama Surat Al Baqarah (1-4)

الۤمّۤ

Alif lam mim.

Artinya: Alif Lam Mim.

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ

Zalikal-kitabu la raiba fih(i), hudal lil-muttaqin(a).

Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Al-lazina yu'minuna bil-gaibi wa yuqimunas-salsta wa mimma razaqnahum yunfiqun(a).

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.

وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ

Wal-lazina yu'minuna bima unzila ilaika wa ma unzila min qablik(a), wabil-akhirati hum yuqinun(a).

Artinya: dan mereka yang beriman pada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.

2. Ayat Kursi (ayat ke-255)

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu la ilaha illa huwal hayyul qoyyum, laa ta'huzuhu sinatu wa la naum. Lahu maa fii ssammaa waati wa maa fil ardi, man dzallazii yashfa'u indahu illa bi'idznihi, ya'alamu maa baina aidiihim wa maa gholfahum, wa laa yuhiituuna bisyai'in min" ilmihi illaa bimaa syaa'a wasi'a kursiyuhu ssammaaa waati wal ardo, wa laa ya'uu duhu hifzuhumaa wahuwal aliyyul adzhiim.

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang dihadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Besar.

3. Dua Ayat Setelah Ayat Kursi (256-257)

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

La ikraha fid-din(i), qat tabayyanar-rusydu minal-gayy(i), famay yakfur bit-taguti wa yu'mim billahi fa qadistamsaka bil-'urwatil-wusqa, lanfisama laha, wallahu sami'un 'alim(un).

Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

اَللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَوْلِيَاۤؤُهُمُ الطَّاغُوْتُ يُخْرِجُوْنَهُمْ مِّنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمٰتِۗ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Allahu waliyyul-lazina amanµ yukhrijuhum minaz-zulumati ilan-nur(i), wal-lazina kafaru auliya'uhumut-¯tagutu yukhrijunahum minan-nuri ilaz-zulumat(i), ula'ika ashabun-nar(i), hum fiha khalidun(a).

Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari aneka kegelapan menuju cahaya (iman). Sedangkan orang-orang yang kufur, pelindung-pelindung mereka adalah tagut. Mereka (tagut) mengeluarkan mereka (orang-orang kafir itu) dari cahaya menuju aneka kegelapan. Mereka itulah para penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.

4. Tiga Ayat Terakhir Surat Al Baqarah (284-286)

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Lillahi ma fis-samawati wa ma fil-ard(i), wa in tubdµ ma fi anfusikum au tukhfuhu yuhasibkum bihillah(u), fayagfiru limay yasya'u wa yu'azzibu may yasya'(u), wallahu 'ala kulli syai'in qadir(un).

Artinya: Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Amanar-rasulu bima unzila ilaihi mir rabbihi wal-mu'minun(a), kullun amana billahi wa mala'ikatihi wa kutubihi wa rusulih(i), la nufarriqu baina ahadim mir rusulih(i), wa qalu sami'na wa ata'na, gufranaka rabbana wa ilaikal-masir(u).

Artinya: Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) 'Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya'. Mereka juga berkata, 'Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali'.

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

La yukallifullahu nafsan illa wus'aha, laha ma kasabat wa 'alaiha maktasabat, rabbana la tu'akhizna in nasia au akhta'na, rabbana wa la tahmil 'alaina isran kama hamaltahu 'alal-lazina min qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih(i), wa'fu 'anna, wagfir lana, warhamna, anta maulana fansurna 'alal qaumil-kafirin(a).

Artinya: Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) 'Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir'.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads