Presiden Joko Widodo menginginkan ada pemindahan lokasi PT Pindad dari Bandung ke wilayah industri Subang, Jawa Barat. Langkah ini setelah melihat prospek bagus dari produksi peluru oleh PT Pindad.
"Setelah ini, setelah mendapatkan input-input tadi, akan kami rapatkan dan putuskan akan ke mana Pindad dibawa," ujar Jokowi kepada wartawan di sela kunjungan kerja ke PT Pindad, Turen, Kabupaten Malang, Senin (24/7/2023).
"Tetapi yang jelas yang kedua, akan kita geser Pindad yang berada di Bandung, untuk dipindahkan secara bertahap ke kawasan industri di Subang yang dimiliki oleh Kementerian BUMN," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Jokowi menyebut, wacana pemindahan hanya untuk PT Pindad yang berada di Bandung. Sementara untuk produksi peluru tetap difokuskan di Turen, Malang. Tapi, jika memang diinginkan adanya perluasan bersama mitra, maka akan dipindah ke Subang.
"Di sini tetap (Turen). Tapi kalau memang partnernya meminta jumlah produksi yang gede. Kalau di sini masih ada lahan ya bisa, kalau tidak ya bisa dibangun di Subang," tambah Jokowi.
Jokowi menyebut, perpindahan PT Pindad ke Subang, Jawa Barat sebagai bentuk pengembangan industri pertahanan Indonesia. Khususnya, Pindad dalam memproduksi peluru untuk memenuhi kebutuhan dunia.
"Sehingga betul-betul memiliki sebuah lahan yang luas untuk pengembangan Pindad karena memiliki prospek yang sangat baik. Dan sekarang dunia memang kekurangan peluru," sebutnya.
PT Pindad sendiri mampu melipatgandakan produksi peluru setelah menerima kucuran Pernyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 700 miliar. Dukungan pendanaan itu kemudian mampu mendongkrak jumlah produksi peluru dari 275 juta peluru menjadi 415 juta peluru.
"Sebelum diberi Penyertaan Modal Negara (PMN), produksi Pindad untuk peluru ini sebanyak 275 juta peluru. Kemudian setelah kita beri PMN sebesar Rp 700 miliar, produksi peluru meningkat menjadi 415 juta peluru jadi hampir 2 kali lipat. Karena memiliki line tambahan dari PMN yang telah kami berikan," tegasnya.
Dalam kunjungannya ke PT Pindad, Turen, Presiden Jokowi turut didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Rapat terbatas sempat digelar sebelum mengunjungi gudang amunisi jadi milik PT Pindad. Dalam rapat itu, Jokowi berkeinginan agar Pindad memiliki mitra dalam pengembangan industri.
"Tetapi di rapat internal tadi saya sampaikan bahwa akan lebih baik kalau kita bermitra. Akan lebih baik kalau kita mencari partner sehingga pengembangan dari PT Pindad ini akan lebih cepat," ujarnya.
(hil/dte)