Nama Khofifah Indar Parawansa disebut-sebut menjadi salah satu kandidat kuat cawapres untuk Anies Baswedan. Namun, Khofifah tak pernah memberi penjelasan gamblang terkait sikap politiknya. NasDem menilai Khofifah telah menolak secara halus untuk jadi cawapres Anies.
Ketua DPP NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi blak-blakan soal tolakan halus Khofifah Indar Parawansa jadi cawapres Anies Baswedan. NasDem kini putar haluan mengincar Yenny Wahid sebagai cawapres Anies usai ditolak Khofifah.
Gus Choi mengungkapkan, awalnya banyak usulan cawapres dari partai di Koalisi Perubahan. Hingga muncul usulan nama Khofifah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal cawapres sudah diserahkan ke capres. Meski demikian banyak masukan tentang nama. Ada dari PKS Ahmad Heryawan, dari Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)," jelas Gus Choi kepadai detikJatim melalui WhatsApp, Sabtu (22/7/2023).
"Sedangkan dari NasDem tidak memunculkan dari kader NasDem, tapi memunculkan tokoh-tokoh dari NU," sambungnya.
Gus Choi menyatakan, NasDem memilih mengusulkan tokoh dari NU karena bisa menambah kekuatan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Apa alasannya? Alasannya jelas untuk menambah dukungan dan kekuatan. Kalau hanya mengandalkan hanya pendukung NasDem, Demokrat, dan PKS ya kita perkirakan sulit untuk menang," ungkapnya.
"Nah, karena itu perlu ada dukungan dari sebagian Nahdliyin (warga NU), maka perlu menampilkan tokoh NU menjadi wakilnya Anies. Jadi, koalisi perubahan yakni NasDem, PKS, Demokrat plus Nahdliyin," lanjutnya.
Gus Choi menegaskan saat itu figur yang disepakati untuk jadi nominasi cawapres Anies dari NU adalah Khofifah.
Namun, seiring berjalannya waktu, politikus asal Gresik ini menyebut Khofifah tidak memberi kepastian terkait tawaran cawapres Anies Baswedan. NasDem berasumsi, Khofifah telah menolak tawaran jadi cawapres Anies secara halus.
"Siapa figur itu? Dulu disebut Khofifah. Dengan berbagai jalur mencoba mendekati Khofifah. Intinya tidak ada kepastian, tidak ada progres yang positif dari dia (Khofifah)," tegasnya.
NasDem kini membidik nama lain yang merepresentasikan Nahdliyin. Sosok yang berasal dari kalangan NU tersebut adalah Yenny Wahid.
"Kami menemui figur NU lainnya, yang lebih muda dan juga punya kapasitas tinggi yakni Mbak Yenny Wahid," ungkap Gus Choi.
Gus Choi mengaku sudah dua kali bertemu Yenny Wahid. Berbeda dengan Khofifah yang tidak memberi kepastian, putri presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu justru menyambut baik tawaran NasDem menjadi cawapres Anies Baswedan.
"Kami bertemu dua kali. Dalam obrolan bertiga ada Bapak Ahmad Ali, Mbak Yenny dan saya, jadi Mbak Yenny merespons positif. Untuk ketiga kali Bapak Ahmad kembali menemui Mbak Yenny (tanpa kehadiran Gus Choi)," jelasnya.
Melihat respons positif dari Yenny, Gus Choi mengaku sudah mengusulkan Yenny sebagai salah satu kandidat cawapres Anies Baswedan.
"Selanjutnya tentu semua disampaikan ke Anies. Saya sendiri dalam suatu kesempatan juga menyampaikan kepada ketum tentang Mbak Yenny. Itu proses kisahnya," ungkap Gus Choi.
"Sekarang terserah sepenuhnya Mas Anies dan ketum-ketum tiga partai koaslisi. Pilih Mbak Yenny, Mas AHY, Kang Aher atau lainnya. Kita tunggu. Belum mendesak. Belum darurat, sabar," tandasnya.
(abq/dte)