.webp)
Farel Prayoga kini berseragam putih-biru alias SMP. Dia sekolah di SMP Negeri (SMPN) 1 Cluring, Banyuwangi. Farel masuk kelas 7E dan capat membaur bersama teman-teman barunya.
Sudah menjadi syarat wajib bagi calon siswa SMPN 1 Cluring untuk menjalani tes psikologi.
Kepala SMPN 1 Cluring Banyuwangi Sri Wahju Prihatin, pihaknya setiap ajaran baru selalu mendatangkan psikolog untuk melakukan tes psikologi bagi calon-calon siswa. Bukan hanya itu, sekolah juga langsung mendatangi satu per satu rumah siswa untuk melakukan asesemen sosial dan ekonomi calon muridnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rutin setiap tahun kami mendatangkan psikolog untuk tes diagnostik, gunanya untuk mengetahui gaya belajar, kebutuhan belajar, dan potensi diri masing-masing siswa," ungkap perempuan yang akrab disapa Titin tersebut kepada detikJatim, Selasa (18/7/2023).
Tes diagnostik digelar pada tanggal 27 Juni lalu. Farel juga ikut tes wajib tersebut.
Manager Farel Prayoga Muhammad Rais mengatakan, tes psikologi itu atas sepengetahuan manajemen. Hasil dari tes tersebut membuat pihak manajemen tidak mengabaikan potensi akademis farel.
"Dari hasil tesnya saya tidak memaksakan dan membatasi, kemarin saya juga ngomong sama Bu Titin, Farel ini jangan diterjukan di bidang musik saja seandainya nanti ada bidang-bidang lain yang bagus. Misal di bidang matematika, biologi, dia mau diikutkan olimpiade sekolah kan silakan, monggo sejauh dia mampu," katanya.
Manajemen Farel Prayoga mendukung penuh Farel untuk berkembang. Bukan hanya di bidang seni musik, tapi juga bidang akademik lainnya. Hasil tes psikologi itu jauh dari yang dibayangkan banyak orang.
"Saya tidak memikirkan di bidang musik saja, tapi juga di bidang akademik. Silakan apabila nanti ada perlombaan-perlombaan, karena sejauh kemarin hasil psikotes, dia sangat senang mata pelajaran biologi," tegasnya.
Ya, hasil psikotes Farel Prayoga ternyata bukan bidang seni yang ia gemari. Namun, dia justru menyukai pelajaran biologi.
(dpe/dte)
