Jumlah formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di luar Jawa atau di perbatasan banyak yang lowong. Itu karena minimnya peminat hingga ASN memilih pindah ke tempat lain.
MenPAN-RB Abdullah Azwar Anas rencananya menyiapkan sejumlah intensif bagi ASN yang mengisi formasi di luar Jawa. Salah satunya yakni insentif pangkat yang lebih mudah.
"Di daerah terluar bukan kurang SDM, tetapi soal redistribusi. Ada banyak di Papua, Maluku dan beberapa daerah lain itu formasinya ada setiap tahun. Tetapi setelah terisi formasi itu kosong, karena ada yang pindah ke Kota/Jawa," kata Azwar Anas usai berziarah di Makam Bung Karno Blitar, Senin (17/7/2023) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, akan percuma bila Presiden Jokowi sudah menyediakan formasi tetapi tidak pernah terisi karena ada yang pindah setelah setahun bertugas. Sementara itu ada beberapa alasan yang diajukan para ASN tuntuk pindah ke Kota/Jawa. Misalnya, keluarga sakit, istri/suami yang membutuhkan perawatan khusus dan sebagainya.
"Kalau seperti ini terus tidak ada lagi guru dan dokter di daerah perbatasan. Sesuai arahan presiden, kami sedang mengambil skema dengan Kemenkes dan Kemendikbud untuk menyediakan insentif," jelasnya.
Azwar menyebutkan insentif yang diberikan ASN di daerah perbatasan tersebut tidak hanya berupa uang. Tetapi berupa insentif pangkat yang lebih mudah, tanpa menunggu puluhan tahun.
"Kalau ini berhasil, maka pemerataan kesehatan dan pendidikan bisa berjalan dengan baik. Kemudian teman-teman di daerah perbatasan bisa merasakan kualitas kesehatan maupun pendidikan yang bagus," tandasnya.
Insentif pangkat diharapkan bisa meningkatkan ketertarikan para ASN untuk bertugas di daerah tertentu. Seperti daerah perbatasan, kepulauan, atau daerah yang lainnya.
(dpe/fat)