Kecam Pertemuan LGBT di Jakarta, Begini Respons Menohok Ansor Jatim

Kecam Pertemuan LGBT di Jakarta, Begini Respons Menohok Ansor Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Rabu, 12 Jul 2023 15:46 WIB
Bendahara GP Ansor Jatim Muhammad Fawait
Bendahara GP Ansor Jatim Muhammad Fawait (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Informasi soal adanya agenda pertemuan aktivis LGBT se-ASEAN membuat geger masyarakat. Pertemuan itu akan digelar di Jakarta pada Juli 2023 ini.

Informasi tersebut sebelumnya terungkap di salah satu unggahan akun media sosial yang kini sudah dihapus. Disebutkan acara tersebut akan digelar pada 17 Juli sampai 21 Juli 2023 di Jakarta. Namun, belum diketahui lokasi pasti penyelenggaraan.

Bendahara GP Ansor Jawa Timur M Fawait mengeluarkan pernyataan menohok. Ia menegaskan, LGBT tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Ia mengecam dan mengutuk inisiator acara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu acara itu tidak sesuai budaya masyarakat Indonesia yang sesuai Pancasila, karena masyarakat Indonesia ini beragama. Tentu hal-hal berkaitan LGBT dilakukan di Indonesia sangat tidak cocok dan tidak pas. Kami mengecam," kata M Fawait saat dikonfirmasi detikJatim, Rabu (12/7/2023).

Gus Fawait, sapaan akrabnya menyatakan, Ansor Jatim siap bersinergi dengan kepolisian untuk mencegah terjadinya acara tersebut.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini percaya pada Polri yang akan mengusut tuntas dan mencegah acara tersebut terlaksana.

"Kami Ansor Jawa Timur mendukung penuh Polri untuk menyelidiki dan mencegah adanya rencana pertemuan LGBT yang akan dilaksanakan di Indonesia," jelasnya.

Bendahara DPD Gerindra Jawa Timur ini juga curiga adanya pihak-pihak yang ingin mengganggu situasi kondusif di Indonesia menjelang tahun Pemilu.

"Saya curiga ini salah satu cara pihak-pihak yang ingin membuat suasana kacau dan tidak kondusif di Indonesia jelang tahun Pemilu," jelasnya.

"Kami berharap Polri menyelidiki dan mencegah acara yang tidak sesuai budaya masyarakat Indonesia. Pihak-pihak yang ingin mengganggu kondusifitas di Indonesia bisa dicegah," tandasnya.




(hil/dte)


Hide Ads