Ketua Fraksi Gerindra Jawa Timur M Fawait mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam menangani bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Lumajang.
"Saya apresiasi Pemprov Jatim. Fraksi Gerindra Jatim akan selalu memperjuangkan ke depan bagaimana pemerintah membuat kebijakan yang bisa pro dengan alam untuk meminimalisir bencana alam, termasuk bencana banjir," kata Fawait dalam keterangan tertulis yang diterima detikJatim, Selasa (11/7/2023).
Politikus yang akrab disapa Gus Fawait ini memberikan masukan ke Pemprov Jatim untuk meminimalisir bencana dan dampaknya. Salah satunya dukungan terhadap Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RT RW) Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti banjir karena penggundulan hutan, tata ruang tidak tepat itu bisa menimbulkan bencana. Mengatasi bencana jangka menengah dan panjang harus dirumuskan dalam kebijakan APBD provinsi dan kabupaten-kota. Bagaimana pemerintah bisa mengantisipasi meminimalisir bencana seperti banjir? Jatim saat membahas Perda RT RW bagaimana tata ruang harus sesuai ketentuan sehingga tata ruang bisa meminimalisir banjir," bebernya.
Bendahara DPD Gerindra Jatim ini menyebut ada upaya lain untuk meminimalisir bencana. Yakni merawat alam dengan menanam pohon.
"Soal hutan gundul, kebijakan pemerintah yang tidak tunggal tapi bisa berkesinambungan contoh pengentasan kemiskinan di wilayah perkebunan dan hutan. Memberdayakan masyarakat di pinggir kebun dan hutan sekaligus melakukan penghijauan untuk pengentasan kemiskinan ini perlu," jelasnya.
"Misal warga di pinggiran kebun, hutan ini diberi bantuan bibit yang bagus, benih yang bagus untuk penguat penyerapan. Sekaligus itu bisa bersinergi dengan program pengentasan kemiskinan. Jadi sambil memberi program kemiskinan, sekaligus diberi program penghijauan," tambahnya.
Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini juga menyebut perlunya memindahkan warga dari titik lokasi bahaya bencana alam.
"Banyak sekali masyarakat kita hidup di daerah rawan bencana, bahkan radiusnya sangat dekat. Itu juga perlu dipindahkan, tapi ya tidak hanya dipindah gitu saja diberi hunian sementara. Harus juga diberi bantuan modal, agar dia bisa bekerja di tempat yang baru," jelasnya.
"Misal dipindahkan, warga ini dibina UMKM, diberi pelatihan, dan pendidikan. Otomatis kalau mereka dialihkan ke daerah yang tidak rawan bencana, juga harus dibantu modal, dan mereka pasti mau," lanjutnya.
Gus Fawait menambahkan Gerindra Jatim dan di kabupaten/kota akan berkomitmen membuat kajian terkait kebijakan yang bisa meminimalisir bencana baik dalam jangka menengah dan jangka panjang.
"Kami akan senantiasa intens membuat kebijakan yang bersahabat dengan alam," tandasnya.
(dpe/dte)