Anak jalanan, pengemis dan gelandangan terjaring razia petugas gabungan. Petugas gabungan terdiri dari Satpol PP Kediri, Polri, TNI dan Dinas Sosial Kediri.
Salah satu yang diamankan seorang pengemis perempuan yang biasa mangkal di Kecamatan Banyakan. Dia menangis dan meronta-ronta ingin dibebaskan dan tidak membawanya.
Perempuan paruh baya yang mengaku berasal dari Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri itu enggan dibawa petugas dan memilih pulang sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun meski menolak dan meronta, petugas tetap membawanya ke kendaraan truk. Bahkan petugas menggendongnya.
Ada dua titik lokasi razia yang disasar petugas gabungan. Yakni kawasan Banyakan, Kabupaten Kediri dan Desa Padangan, Kecamatan Kayen Kidul. Dari razia itu, petugas menemukan tiga gelandangan dan pengemis.
Ketiga gepeng tersebut terdiri dari satu lansia dan pasangan suami istri. Mereka juga membawa seorang anak balita yang masih berusia 2 tahun.
Kabid Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinas Sosial Kabupaten Kediri, Sri Pancawati mengaku razia ini untuk menertibkan pada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMSK) di jalanan.
"Kita assessment dulu, baru bisa kita tindak lanjuti. Apakah akan dikembalikan atau kita masukkan ke panti rehabilitasi," ungkapnya.
Sementara Joko Wiyono, Fungsional Pekerja Sosial Ahli Muda, Dinas Sosial Kabupaten Kediri mengaku, sudah menjadi alasan klasik bagi para gepeng dan anjal meminta-minta dengan dalih kebutuhan ekonomi.
"Padahal banyak bantuan dari Dinsos Kabupaten Kediri untuk warga yang kurang mampu. Tetapi orang-orang ini (yang terjaring razia) tidak mungkin baru," jelas Joko.
Padahal, setiap warga Kabupaten Kediri yang berada pada garis kemiskinan sudah mendapat bantuan dari pemerintah, baik berupa BPNT, PKH maupun BLT.
Mengemis lebih dipilih mereka karena cara mendapatkan uang dalam jumlah banyak, tanpa bersusah payah maupun keluar modal. Bayangkan, mereka bisa memperoleh penghasilan hingga Rp200 ribu sehari.
"Sehari bisa mencapai Rp200 ribu, bahkan lebih. Baik anjal maupun gelandangan pengemis. Paling sepi penghasilannya Rp150 ribu," pungkasnya.
(dpe/fat)