113 hektare lahan pertanian warga terdampak banjir lahar dingin Semeru, Lumajang, rusak. Lahan pertanian rusak terendam material vulkanik Semeru setinggi 1 meter.
Lahan pertanian itu tersebar di 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Tempeh, Pasirian dan Candipuro. Dampaknya para petani mengalami gagal panen.
Dari 113 hektare yang rusak, 78 hektare rusak parah. Sedangkan 35 hektare lahan pertanian rusak sedang. Lahan-lahan pertanian yang rusak di antaranya padi, tembakau, cabai, jagung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, banyak ladang warga terendam material vulkanik. Padahal tunggu beberapa minggu lagi panen," kata Ahmad, salah satu warga Kecamatan Pasirian kepada detikJatim, Selasa (11/7/2023).
Sementara Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Hairil Diani mengaku pihaknya masih mendata lagi lahan pertanian petani yang rusak akibat banjir lahar dingin.
"Kalau yang rusak berat 78 hektare, ada juga rusak sedang jadi totalnya 113 hektare. Ini kan masih proses kita masih data dulu," jelas Hairil Diani saat dikonfirmasi.
Dia menyebut dampak lahan pertanian yang rusak terendam material vulkanik 1 meter akan dilakukan program pembibitan yang akan diajukan pemerintah pusat.
"Beberapa sudah program yang kita siapkan yakni bibit dan pupuk. Kita ajukan ke pemerintah pusat dan provinsi. Jenisnya yang banyak padi, tembakau, hortikulutra cabai dan tanaman lain yang terdampak," tegasnya.
(hil/fat)