Banjir lahar dingin Semeru yang terjadi Jumat (7/7/2023) sore menyebabkan penambang pasir dan batu berhenti beraktivitas. Salah satunya terlihat di Sungai Rejali Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Lumajang.
Dari pantauan detikJatim, mereka memilih memarkirkan truk-truk dan alat berat di tempat yang lebih aman. Hal itu mengantisipasi adanya luapan banjir lahar dingin Semeru.
"Kondisi banjir masih besar, masih belum bisa mengambil pasirnya aktivitas pertambangan sementara menunggu surutnya banjir," kata salah satu penambang pasir dan batu, Buamar (41) kepada detikJatim di lokasi, Minggu (9/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya mengaku berhenti beraktivitas lantaran debit air banjir lahar masih deras. Selain itu cuaca belum menentu.
![]() |
"Kadang hujan, reda, terus hujan lagi, kayak kemarin (Sabtu 8/7/2023). Jadi lebih baik berhenti karena bisa membahayakan," tambahnya.
Hal senada diungkapkan Agus (30). Dirinya memilih bersabar agar tidak melakukan penambangan menunggu hingga cuaca membaik.
"Nanti saja kalau cuaca sudah bagus, nambang lagi," tandasnya.
Sementara itu warga tampak masih berjejer di pinggir-pinggir aliran sungai yang dilewati lahar dingin Semeru. Debit air pun masih tampak deras.
(dpe/fat)