Hujan Ringan hingga Lebat Guyur Surabaya Meski Singkat di Musim Kemarau

Hujan Ringan hingga Lebat Guyur Surabaya Meski Singkat di Musim Kemarau

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 07 Jul 2023 18:12 WIB
Hujan di Surabaya
Hujan ringan mengguyur Surabaya pada musim kemarau (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Sejumlah kawasan di Surabaya diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. Namun, hujan berlangsung singkat, antara 5 sampai 15 menit saja.

Dari pantauan detikJatim, hujan melanda sejumlah kawasan. Mulai dari Jalan Peneleh, Kertajaya, Gubeng, Pahlawan, Pasar Besar, sampai Undaan, Surabaya.

Salah satu pengendara, Fatichatun (40) mengatakan, ia basah kuyup ketika melintasi kawasan Gubeng dan Kertajaya. Hal tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi saya lewat Gubeng, lewat ke Delta Plaza dan Taman Prestasi, Dinas Pendidikan, Blauran, gerimis," kata Fatichatun kepada detikJatim, Jumat (7/7/2023).

"Jalan aspal basah meski pemotor tidak pakai jas hujan, alhamdulillah lumayan adem," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Tentu, hujan siang ini mengejutkan masyarakat. Mengingat, saat ini masih dalam musim kemarau.

Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, hal itu disebabkan pola angin yang berada di Jatim. Menurutnya, angin cenderung mengarah ke tenggara.

"Saat ini wilayah Jawa Timur tengah berada pada musim kemarau dengan pola angin dominan dari arah Timur hingga Tenggara," kata Taufiq dalam keterangannya, Jumat (7/7/2023).

Selain itu, adanya gangguan pada atmosfer juga disebut menjadi penyebab peningkatan potensi terjadinya cuaca ekstrem. Mengingat, beberapa wilayah di Jawa Timur masih ada yang dilanda hujan dan angin kencang.

"Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan aktifnya Gangguan atmosfer MJO (Madden Julian Oscilation), Gelombang atmosfer Ekuatorial Kelvin, dan Gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby," ujarnya.

Taufiq menegaskan, hal tersebut mengakibatkan potensi peningkatan pertumbuhan awan Cumulonimbus. Sehingga, dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang sesaat.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads