PPDB SMA di Jawa Timur merampungkan tahapan IV yakni Zonasi untuk SMAN. Hari ini, Senin (3/7/2023), para siswa sudah bisa melihat hasil tahapan zonasi SMA negeri.
Setelah dinyatakan diterima di SMA negeri tertentu, para siswa harus segera melakukan daftar ulang.
Kepala UPT TIKP Dinas Pendidikan Jatim Alfian Majdi menyebut batas akhir siswa melakukan daftar ulang di sekolah yang menerimanya maksimal pada Selasa 4 Juli 2023 pukul 16.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini pengumuman tahap IV Zonasi SMA. Setelah diterima, anak-anak calon siswa ada waktu dua hari untuk daftar ulang ke sekolah yang menerimanya. Jadi dua hari itu hari ini dan besok. Dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore," kata Alfian saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (3/7/2023).
Alfian mengungkapkan calon siswa cukup membawa bukti penerimaan di sekolah terkait. Kemudian membawa kartu keluarga (KK), serta surat keterangan lulus dari SMP asal.
Alfian membeberkan tahap IV Zonasi SMA negeri di Jawa Timur, ada sebanyak 56.679 calon siswa yang diterima di jalur ini. Untuk total daya tampung siswa sebesar 68.397.
"Daya tampung kita di tahap IV termasuk pengalihan di tahap I afirmasi SMA dan tahap II jalur prestasi nilai akademik SMA. Yang gak terpenuhi kita alihkan ke tahap zonasi SMA tahap IV ini total daya tampung 68.397 anak," jelasnya.
"Jumlah yang mendaftar sampai kemarin malam 80.592 anak. Jumlah siswa yang diterima meski jumlah pendaftar lebih banyak, yang diterima tidak bisa memenuhi daya tampung hanya 56.679 siswa," tambahnya.
Alfian mengungkap ada sekitar 11 ribu daya tampung tak terisi karena ada sekolah negeri yang sepi peminat.
"Ada sisa sekitar 11 ribu sekian yang tidak terisi daya tampungnya. Terutama di sekolah pinggirian di luar wilayah Surabaya Raya, Madiun Raya, Malang Raya," ungkapnya.
"Misal di Bojonegoro ada SMAN 1 Bubulan. Karena SMA-nya di tengah hutan, akses ke sana butuh satu jam melewati Kecamatan Dander, kemudian masuk hutan panjang, baru masuk Kecamatan Bubulan," tambahnya.
"Mungkin jumlah anak lulusan SMP di sana sedikit, akhirnya tidak sesuai daya tampung. Dan faktor masyarakat masih banyak yang milih-milih sekolah favorit. Dindik Jatim juga tidak akan melakukan pemenuhan pagu. Kita tidak akan berusaha mengisi pagu kosong itu," tandasnya.
(faa/fat)