Ngalam Mbois: Mobil Hemat Energi ITN Malang Siap Bertanding di Mandalika

Ngalam Mbois: Mobil Hemat Energi ITN Malang Siap Bertanding di Mandalika

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 03 Jul 2023 10:20 WIB
Mobil hemat energi mahasiswa ITN Malang siap berlaga di kompetisi internasional
Mobil hemat energi mahasiswa ITN Malang siap berlaga di kompetisi internasional (Foto: Istimewa)
Malang -

Mahasiswa Himpunan Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang akan berlaga dalam kompetisi mobil hemat energi, Shell Eco Marathon Asia-Pasific & The Middle East 2023. Kompetisi ini berlangsung di Pertamina Mandalika Internasional Circuit, Lombok pada 4 Juli hingga 9 Juli 2023.

Dalam laga ini, ITN Malang mengirimkan satu unit mobil hemat energi bernama Uber Alles Racing Team (UART) Nagapasa. Sebelum bertanding, mobil yang didominasi warna merah ini telah melalui proses penyempurnaan yang cukup panjang.

Road Management UART Nagapasa, Laurenso Gabriel Amnunuh mengatakan, mobil yang dibuat sejak tahun 2021 ini telah melalui berbagai penyesuaian dan penyempurnaan agar lolos standar kompetisi dalam Shell Eco Marathon Asia-Pasific & The Middle East 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hampir 70 persen itu kami ganti mulai dari sasis, bodi, roda, sistem kemudi, pengereman, kita lakukan perbaikan semua. Sebab, dari hasil tes sebelumnya, banyak hal yang memang perlu diperbaiki dan penyesuaian," ujar Laurenso kepada detikJatim, Senin (3/7/2023).

Ia menyampaikan, dari hasil test drive, mobil hemat energi UART Nagapasa bisa menempuh jarak sejauh 60 km/jam dengan hanya menggunakan 1 liter bahan bakar jenis solar. Kendaraan ini terbilang cukup hemat jika dibandingkan dengan kendaraan biasa.

ADVERTISEMENT

"Ini sih kira-kira ya, karena kemarin kita coba di aspal biasa bukan jalanan sirkuit bisa menempuh sampai 60 km/jam dengan 1 liter. Ini terbilang cukup irit karena kalau dibandingkan kendaraan biasa itu sekitar 10 sampai 20 km per jam habis 1 liter," terangnya.

Laurenso tak memungkiri, berbagai kendala teknis maupun non teknis dirasakan timnya selama mendaftar kompetisi ini. Meski begitu, dia bersama tim tidak mengeluhkan hal ini. Ia menganggap, kendala yang dihadapi merupakan tantangan.

"Semoga dalam kompetisi nanti bisa meraih juara sehingga bisa mengangkat nama ITN Malang. Terlebih saat ini kami mencari prestasi bukan hanya sekadar membuat event, tapi dengan ikut kompetisi internasional," ungkap mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2019 itu.

Sementara itu, tahapan dalam kompetisi yang diikuti ratusan tim dari berbagai negara itu akan dimulai dari registrasi ulang dan pengecekan kendaraan sejak tanggal 4 Juli hingga 5 Juli 2023. Kemudian, dilanjutkan dengan latihan di sirkuit hingga kompetisi yang dimulai tanggal 7 Juli sampai 9 Juli 2023.

"Nanti di race ini akan diambil angka terbaik. Misal 4 kali race, terus hasilnya yang paling terbaik yang mana itu yang dipilih," tandasnya.




(hil/dte)


Hide Ads