.webp)
"Betul ada 4 rumah yang rusak, 1 rumah di Paju dan 3 rumah di Desa Gajah, Kecamatan Sambit," ujar Kalaksa BPBD Ponorogo Sapto Jatmiko kepada wartawan, Sabtu (1/7/2023).
Sapto menerangkan bahwa 4 rumah itu mengalami kerusakan parah pada bagian tembok hingga tidak bisa ditempati karena rawan ambruk.
"Ada juga 1 warung di Desa Nambangrejo, Kecamatan Sukorejo ambruk rata dengan tanah. Sedangkan 1 bangunan masjid di Desa Ringin Putih, Kecamatan Sampung rusak bagian dinding," ujarnya.
Pemilik bangunan warung Sumini mengatakan saat kejadian gempa dia beruntung berada di dalam rumah bukan di dalam warung.
"Pas gempa saya lihat TV bersama cucu, waktu awal gempa masih pelan. Tapi lama kelamaan gempa makin kencang saya bangunin cucu terus lari keluar rumah," kata Sumini.
Menurutnya, saat gempa itu terdengar bunyi krotok-krotok dari rumah. Saat berlari, tiba-tiba bangunan warung ambruk.
"Dengar suara krotok-krotok saya langsung lari ke jalan, saya tengok ke belakang, bangunan warung sudah roboh rata dengan tanah," kata Sumini.
Sementara, Ketua RT 02, Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo Ali Mustofa menambahkan rumah warganya Dirun (72) ambruk di bagian dinding kamar.
Tidak hanya itu gempa juga mengakibatkan struktur bangunan rumah dalam kondisi miring.
"Begitu gempa terjadi, pemilik rumah bersama istrinya langsung keluar rumah, teriak-teriak minta tolong. Warga berdatangan, panik semua. Memang kencang saat itu gempanya," tukas Ali.
Untuk keamanan, lanjut Ali, pemilik rumah diungsikan ke rumah saudaranya. Sedangkan rumah milik Dirun rencananya hari ini akan dilakukan upaya kerja bakti dan membuat rumah bisa layak huni.
"Hari ini rencana kerja bakti bersama warga dan membuat rumah pak Dirun layak huni," pungkas Ali.
(dpe/sun)
