.webp)
Gempa M 6.4 di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terasa hingga Ponorogo. Gempa terasa setelah listrik padam.
"Habis listrik padam, tiba-tiba gempa. Awalnya saya kira biasa saja tapi makin lama makin kencang akhirnya lari keluar rumah," ujar salah satu warga Fitri kepada detikJatim, Jumat (30/6/2023).
Sebelumnya dia sampaikan bahwa pada saat guncangan gempa terjadi, Fitri menyebutkan bahwa dirinya sedang menjaga toko miliknya. Saat kejadian itu dia sebutkan juga bahwa sejumlah barang dagangannya terjatuh ke lantai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gempa Bantul M 6,6 Terasa di Jatim |
"Karena kencang sekali yang terakhir, akhirnya saya dan beberapa karyawan keluar toko, mengamankan diri. Meski beberapa barang di toko sempat jatuh akibat kencangnya gempa," terang Fitri.
Warga lainnya, Siti Sundari yang sedang perjalanan ke rumah orang tuanya sempat turun dari mobil karena mengira ban mobilnya kempes. "Dikira suami ban mobil kempes, karena mobil sedikit oleng," kata Siti.
Dia yang berada di dalam kendaraan pun menurut Siti masih merasa goncangan gempa yang kencang. Akhirnya sempat berhenti dan mengecek ban mobil. "Pas berhenti baru sadar, oh ternyata gempa. Dikira awalnya ban mobil kempes," tandas Siti.
Kalaksa BPBD Ponorogo Sapto Jatmiko menerangkan hingga saat ini belum ada data dampak kerusakan akibat gempa di Bantul. Hanya saja laporan warga sempat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.
"Belum ada (laporan) kerusakan, kalau ada lampiran nanti saya infokan selanjutnya, mudah-mudahan tidak ada," pungkas Sapto.
Berdasarkan pengumuman BMKG di akun Twitter resminya, gempa laut di kedalaman 25 kilometer itu dipastikan tidak berpotensi tsunami. Ponorogo memang menjadi salah satu daerah yang diprakirakan merasakan getaran gempa dengan skala getaran IV MMI.
(dpe/iwd)
