Seorang pria yang memakai sandal berpaku meneror Surabaya. Pria tersebut diduga sengaja membocorkan ban mobil yang melintas di jalanan Kota Pahlawan.
Kriminolog Budiarsih menyebut aksi pria tersebut sudah masuk dalam unsur pidana. Sebab kuat dugaan pria tersebut telah ada niat sebelumnya untuk melakukan aksinya.
"Menurut pendapat saya itu sudah satu perbuatan kriminal ya. Artinya begini kalau pelaku kejahatan berangkat dari unsur niat. Pasti kalau dia punya profesi sebagai tukang tambal ban? dia menginginkan satu keinginan dari niat usahanya yaitu memperbaiki motor yang bocor dan mobil yang bocor. Tetapi niat itu sudah di dalam hatinya," ungkap Budiarsih saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (26/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya itu menyebut perbuatan pelaku bukan karena iseng. Tapi sudah ada niat dan direncanakan dahulu.
"Perbuatan itu bukan iseng lagi, karena dia punya korelasi hubungan, agar profesi jalan, usahanya jalan. Kalau tidak ada usaha yang dikerjakan. Berati tidak ada usaha tersebut. Berarti sudah ditanamkan sikap batinnya sebagai satu unsur perbuatan dia ingin mencederai orang atau pun merusak barang orang lain. Itu sudah ditanamkan dalam otaknya. Itu salah satu bentuk unsur kriminal, niat kejahatan sudah ada di dalam keinginan si pelaku," jelas Budiarsih.
Apalagi, lanjut Budiarsih, perbuatan pelaku juga mempunyai dampak merugikan ke orang lain. Tak hanya kerugian materi, tapi juga berdampak pada keselamatan pengendara.
"Kalau saya melihat potensi kejahatan itu beresiko, membawa bentuk kerugian lebih para misalkan. Kalau tahu bannya bocor, tapi menjadi korban lebih tinggi lagi, seperti kecelakaan, membawa korban lebih parah. Tentunya ini tidak bisa ditolerir lagi sebagai perbuatan iseng," ungkap Budiarsih.
Budiarsih berharap pelaku bisa ditangkap agar tak membuat resah pengguna jalan dengan modusnya. Ia juga berharap pelaku menyadari betapa bahayanya aksinya tersebut.
"kalau di mau (bekerja) profesional, gunakan cara yang benar. Modus-modus seperti itu, bisa mencelakai orang. Agar orang menjadi korban-korbanya minta tolong ke dia, jadi ini rencana kejahatan yang sudah direncanakan, sudah diniatkan, agar profesi bisnisnya jalan. Itu bisa terjadi pada semua orang," tandas Budiarsih.
Sebelumnya, seorang pria yang memakai sandal berpaku diduga sengaja bikin ban mobil bocor berkeliaran di Surabaya. Aksi ini terekam dalam video yang viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, pria berkaus hitam dengan penutup kepala yang juga berwarna hitam itu memakai sandal yang sudah terpasang paku. Sandal di kaki kanannya itu dia arahkan atau diletakkan di bawah ban belakang mobil sedan.
Narasi video yang dilihat detikJatim itu terjadi di kawasan Traffic Light Jalan Mayjen Sungkono. Pria itu tidak memakai helm dan terlihat menoleh ke belakang saat terekam video. Dia terlihat juga memakai masker.
(abq/iwd)