DPW PPP Jatim buka suara soal mundurnya belasan pengurus PPP Surabaya. Mundurnya para pengurus itu karena Ketua DPC PPP Surabaya Ali Mahfud dicopot oleh DPP.
Wakil Ketua DPW PPP Jatim Mujahid Ansori menyatakan pergantian jabatan pimpinan di PPP Kota Surabaya hal yang wajar. Menurutnya, pergantian itu merupakan bentuk evaluasi dari organisasi.
"Tentu alasannya (ketua PPP Surabaya dicopot) tidak bisa saya sampaikan. Tapi kan semua Ketua DPC PPP itu tanda tangan pakta integritas kalau setiap 6 bulan akan dilakukan evaluasi. Jadi ini bentuk evaluasi di organisasi dan hal yang biasa saja," kata Mujahid kepada detikJatim, Jumat (23/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mujahid yang kini ditunjuk sebagai Plt Ketua DPC PPP Kota Surabaya menyatakan akan segera melakukan konsolidasi. Ia menganggap suara-suara kader yang kecewa merupakan hal yang wajar.
"Wajar lah kalau kecewa. Mungkin masih emosi saja makanya mundur (PAC di Surabaya). Ya kalau dibilang ini mengganggu persiapan jelang Pemilu, ya pasti ada dampaknya," jelasnya.
"Tapi kita terus jalan untuk konsolidasi. Nanti secepatnya akan kami laksanakan Muscablub untuk menentukan siapa Ketua PPP Surabaya definitif," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, gejolak terjadi di PPP Surabaya. Sejumlah Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) PPP Kota Surabaya menyatakan mengundurkan diri. Total ada 15 Ketua PAC yang mundur dan diprediksi akan bertambah lagi jumlahnya.
Ketua PAC PPP Bulak Abdullah Fakih menyatakan, pencopotan Ali Mahfud dari kursi Ketua PPP Surabaya tidak memiliki dasar yang jelas. Dia menilai pencopotan Ali merupakan bentuk arogansi DPP PPP.
"Kami bertanya kenapa alasannya Ali dicopot tiba-tiba? SK tertulis sampai 2027, tiba-tiba tanpa ada komunikasi dan cenderung memutuskan sepihak oleh DPP PPP mengganti ketua kami," kata Fakih.
(dpe/dte)