Akademi Kepemimpinan Digital atau Digital Leadership Academy (DLA) yang diikuti para petinggi Pemkab Mojokerto berbuah manis. Para alumni DLA melahirkan 7 kebijakan digitalisasi. Mulai dari digitalisasi budi daya ikan wader, bank sampah, pertanian organik, hingga percepatan penurunan stunting.
Sedikitnya 20 petinggi Pemkab Mojokerto telah menuntaskan pelatihan di DLA yang digelar sejak awal Oktober 2022. Pelatihan kepemimpinan digital itu diikuti asisten sekda, staf ahli bupati, Sekretaris Daerah Teguh Gunarko sampai Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Secara umum materinya tentang digital busines dan digital tourism.
Program pelatihan dari Kementerian Kominfo ini berlangsung 14 kali pertemuan secara daring. Narasumbernya dari Tsinghua University, perguruan tinggi ternama di Beijing, Tiongkok. Hasil pelatihan ini, para petinggi Pemkab Mojokerto mendapatkan tugas akhir membuat konsep kebijakan (Policy Brief) digitalisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rapat evaluasi pasca pelatihan DLA Tsinghua, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto memaparkan 7 konsep kebijakan digitalisasi atau rencana aksi yang dihasilkan para alumni DLA. Semua rencana aksi akan benar-benar diaplikasikan oleh Pemkab Mojokerto. Pertama, rencana aksi menjadikan sambal wader sebagai ikon kuliner Kabupaten Mojokerto.
Menurutnya, saat ini terdapat 75 warung sambal wader di Bumi Majapahit. Selama ini mereka mendapatkan ikan wader dari masyarakat yang berburu di Sungai Brantas menggunakan setrum. Ke depan, Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto akan membudidayakan ikan air tawar tersebut.
"Dispari akan studi banding budi daya ikan wader ke Sukabumi yang sudah bisa. Karena nilai ekonomi wader bisa Rp 50.000 per Kg. Nanti digitalisasi pada smart aquaculture system," kata Ardi ketika rapat evaluasi pasca pelatihan DLA Tsinghua di Smart Room Satya Bina Karya (SBK) Kantor Bupati Mojokerto, Kamis (22/6/2023).
Kebijakan digitalisasi kedua, lanjut Ardi, menyasar bank sampah. Kemudian digital business literasi ecoprint berbasis teknologi informasi dalam peningkatan ekonom kreatif, smart farming berkonsep green house untuk pengembangan pertanian organik di Kecamatan Trawas, serta pengembangan instrumen kebijakan melalui pemasangan kamera CCTV di Kabupaten Mojokerto.
Rencana aksi keenam untuk percepatan penggunaan e katalog lokal di Kabupaten Mojokerto. Sebab menurut Ardi, Presiden Joko Widodo meminta para kepala daerah mempercepat penggunaan produk dalam negeri seluas-luasnya. Terakhir, policy brief dari Bupati Ikfina untuk integrasi digitalisasi pemantauan intervensi gizi spesifik pada upaya percepatan penurunan stunting.
"Kami sudah membuat aplikasi E Stunting, versi mobile-nya Aplikasi Sipenting, ada juga Aplikasi Pokja Bunda PAUD. Ketiga aplikasi ini terintegrasi untuk memantau gizi anak-anak sejak lahir, serta potensi-potensi penyebab stunting juga diantisipasi," terangnya.
Rapat evaluasi pasca pelatihan DLA Tsinghua juga dihadiri Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto, Plt Kepala Pusdiklat Kementerian Kominfo Baso Saleh, Kepala Balai Pengembangan SDM dan Penelitian (BPSDMP) Kominfo Surabaya Eka Handayani, sejumlah kepala OPD, kepala bagian, asisten sekda, staf ahli bupati dan Sekda Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko.
Kepala Badan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto menjelaskan, pihaknya membuat 3 segmen pelatihan digital dengan target 100.000 lebih peserta per tahun. Yaitu DLA untuk segmen pimpinan dengan target 500 peserta, Intermediate Digital Skill untuk pekerja teknis dan profesional 50.000 peserta, serta Basic Digital Skill untuk masyarakat umum, penyandang disabilitas dan anak-anak 50.000 peserta.
Menurutnya, Intermediate Digital Skill bisa diikuti masyarakat umum. Tak sekadar pelatihan, para peserta yang lulus dan mendapatkan sertifikat bisa mendapatkan pekerjaan melalui Aplikasi diploy.id. Sedangkan Basic Digital Skill bisa diikuti lulusan SMA dan SMK di Kabupaten Mojokerto untuk mendapatkan pelatihan menjadi konten kreator hanya menggunakan ponsel pintar.
"Kami juga menyediakan beasiswa S2 untuk 300 orang untuk kuliah di kampus dalam dan luar negeri. Bisa untuk ASN dan masyarakat umum. Silakan program-program ini dimanfaatkan untuk mewujudkan masyarakat digital di Kabupaten Mojokerto," jelasnya.
Hary menambahkan, rencana aksi atau kebijakan digitalisasi yang dilahirkan para petinggi Pemkab Mojokerto alumni DLA Tsinghua, berpeluang mendapatkan penghargaan dalam DLA Summit Oktober mendatang. Tentunya, rencana aksi dari Bumi Majapahit akan bersaing dengan produk dari para peserta di seluruh Indonesia.
"Acaranya untuk mengapresiasi rencana aksi terbaik. Silakan dibuatkan videonya, akan kami nilai rencana aksi yang terimplementasi dan betul-betul punya out come atau dampak yang bermanfaat bagi masyarakat," cetusnya.
Bupati Ikfina pun menyampaikan terima kasihnya kepada Kementerian Kominfo yang telah menyelenggarakan DLA. Ia menilai DLA membuka cakrawala para petinggi Pemkab Mojokerto terkait manfaat digitalisasi untuk menjalankan program pemerintah dan melayani masyarakat.
"Terima kasih banyak kepada Kementerian Kominfo menindaklanjuti hasil DLA. Sehingga konsep yang kami hasilkan bisa kami implementasikan. Memang ini menambah pekerjaan kami, tapi itu yang akan membuat kami berkembang menjadi lebih baik terkait digitalisasi," terangnya.
Tak puas dengan 7 rencana aksi, dalam rapat evaluasi pasca pelatihan DLA Tsinghua, Ikfina menginstruksikan Kepala Disnaker Kabupaten Mojokerto membuat digitaliasi data tenaga kerja dan pengangguran terbuka di Bumi Majapahit. Ia meminta aplikasi itu terkoneksi dengan lowongan pekerjaan di semua perusahaan.
(akd/akd)