Maba Lintas Jurusan yang Lolos SNBT Unair Diminta Berpikir Ulang

Maba Lintas Jurusan yang Lolos SNBT Unair Diminta Berpikir Ulang

Esti Widiyana - detikJatim
Selasa, 20 Jun 2023 22:31 WIB
Rektor Unair Prof M Nasih saat konferensi pers di gedung rektorat.
Rektor Unair Prof M Nasih saat konferensi pers di gedung rektorat. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Sebanyak 2.672 peserta dari 34.159 peminat, lolos SNBT di Universitas Airlangga (Unair). Namun, 33 diantaranya merupakan peserta diterima lintas asal jurusan Soshum ke Prodi Saintek.

Rektor Unair Prof M Nasih menyebut, lintas jurusan ini bisa memberikan dampak ke depannya. Baik untuk mahasiswanya sendiri, kampus dan indeks sekolah.

Sebab, ada 33 peserta yang diterima di kelompok eksakta atau bidang ilmu tentang hal-hal yang bersifat konkret, namun jurusan sekolah non eksakta. Hal itu pun menjadi perhatian khusus bagi Unair dan meminta peserta yang diterima bisa menyiapkan diri sebaik-baiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari 2.672 terdapat 33 peserta yang menurut saya perlu penjelasan ulang. Karena mereka berasal IPS dan milih eksakta. Jadi ada mata kuliah tertentu yang harus dikuasai sebelum benar-benar menempuh perkuliahan," ujar Nasih ditemui detikJatim di Gedung Rektorat Unair, Selasa (20/6/2023).

Dia sebutkan bahkan ada salah satu calon maba yang diterima di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair yang berasal dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) saat SMA. Menurutnya calon maba itu akan memerlukan perhatian.

ADVERTISEMENT

"Dari IPS ke IPA itu ada persiapan khusus dan jumlahnya cukup lumayan. Dan ini ada 1 orang dari IPS diterima di FKG. Ini menurut saya perlu perhatian," imbuh Nasih.

Ada pun opsi yang ditawarkan oleh Unair, pertama yang bersangkutan bisa mempertimbangkan lagi jurusan yang dipilih. Misalnya dengan tetap di pilihan pertama atau pindah jurusan ke sosial humaniora (soshum) yang sesuai dengan studi saat masih di SMA atau sesuai dengan jurusan dan nilainya.

"Catatan pertama, kami mohon kawan-kawan yang diterima lintas jurusan Soshum ke Saintek berpikir ulang. Apakah lanjut atau pindah ke prodi sesuai jurusan apa tetap di pilihannya dengan risiko-risiko tertentu," ujarnya.

Opsi kedua, dalam persyaratan daftar ulang nanti akan menyertakan nilai mata pelajaran atau mata kuliah utama sesuai bidang. Kemudian, wajib mengikuti dan lulus martikulasi untuk mata kuliah utama yang dipersyaratkan yang diselenggarakan sebelum masa perkuliahan berlangsung.

"Bukan hanya mengikuti, harus ikut dan lulus martikulasi yang menjadi persyaratan mekanisme selanjutnya. Kami fasilitasi untuk kawan-kawan, karena menyangkut masa depan mereka. Masih ada 2 bulan sampai perkuliahan ditempuh, mereka harus mengikuti dan lulus martikulasi bidang ilmu," jelasnya.

Poin ketiga, Unair meminta perhatian dari sekolah. Jika ada yang tidak berprestasi di sekolah hal itu dipastikan akan berpengaruh pada indeks sekolah di SNBT untuk tahun yang akan datang.

"Jangan sampai mempengaruhi rekan-rekan lainnya, karena ulah 1-2 orang tidak bisa mengikuti perkuliahan sebaik-baiknya hanya karena lintas jurusan, yang persiapan materi perkuliahan tidak relevan dengan pembelajaran selama di SLTA," ujarnya.

Unair memastikan tidak akan menggugurkan peserta yang lolos selama persyaratan bisa memenuhi persyaratan. Pihaknya memberikan kesempatan untuk melanjutkan jurusan pilihan, tapi ada risiko yang harus ditanggung yang bersangkutan, sekolah, dan Unair.

"Kami juga mengevaluasi tahun pertama tentang keberlanjutan mereka (selama perkuliahan 2 semester). Kalau ada mata kuliah yang tidak lulus kami tidak melihat IPK, kalau 1 tahun mata kuliah wajib ada yang tidak lulus maka tahun pertama akan langsung diminta undur diri. Aturan rektor sudah ada. Karena tidak hanya yang bersangkutan, sekolah pun akan berdampak," paparnya.

"Untuk Unair, karena men-DO atau memberhentikan atau mengundur-dirikan mahasiswa akan berisiko pada kami, akreditasi kami juga terpengaruh, asal sekolah juga terpengaruh pada indeks sekolah," imbuhnya.

Prof Nasih menegaskan kebijakan ini dilakukan karena ada risiko ke depannya. Jika tidak dipersiapkan sebaik-baiknya ada kemungkinan mahasiswa itu tidak bisa menyelesaikan studi.

"Kami mohon bantuan guru di sekolah, karena dampaknya akan ke SNBP berikutnya. Indeks sekolah asal akan disesuaikan karena ada siswa tidak berprestasi baik. Kami mohon bantuan guru ke depan mengatur dan mengarahkan putra-putrinya agar relevan masalah SLTA berkaitan jurusan dan pilihannya. Kepala guru BP untuk membantu agar sukses di perkuliahan," ujarnya.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads