Makam ini disebut aneh karena posisinya tak seperti makam lainnya. Lazimnya makam Islam, kepala nisan berada di sisi utara dan posisi jenazah dimiringkan ke kanan atau arah kiblat. Namun, makam ini membujur dari arah barat ke timur.
Juru Kunci TPU, Samikan (72) mengatakan, makam yang membujur dari barah ke arah timur itu sudah ada lama. Dari cerita kakeknya saat menjadi juru kunci TPU Wirobiting, makam itu diduga sudah ada sejak tahun 1943.
"Sebelum merdeka makam yang membujur dari barat ke timur diperkirakan sudah ada," kata Samikan saat ditemui di lokasi TPU Desa Wirobiting, Senin (19/6/2023).
Namun, ia tidak mengetahui makam tersebut milik siapa. Bahkan, warga Desa Wirobiting tak ada yang merasa memiliki hubungan dengan jasad di makam tersebut.
Ia hanya mengetahui dari cerita juru kunci sebelumnya, bahwa ada ahli waris jasad tersebut yang mempunyai saudara di daerah Kecamatan Prambon.
"Orang yang dimakamkan yang membujur dari barat ke timur itu memiliki keluarga di Prambon. Diduga orang tersebut berasal dari Jombang," jelas Samikan.
Di makam Desa Wirobiting ini dulunya terdapat satu pohon beringin yang sangat besar. Pohon tersebut bisa memberi rasa sejuk di area makam. Pada tahun 1967, pohon tersebut roboh karena angin kencang.
Lantaran rantingnya banyak menimpa makam, oleh masyarakat setempat ranting-ranting tersebut ditebang dan dijual untuk kayu bakar. Namun, singkat cerita, orang tersebut tidak berani memotong lagi ranting pohon beringin itu.
"Karena didatangi oleh seseorang gaib yang tinggi besar melarang memotong ranting tersebut," tandas Samikan.
(hil/dte)