Hewan kurban di beberapa tempat pasar hewan Sidoarjo, diperiksa petugas. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman ke masyarakat yang membutuhkan hewan kurban jelang Idul Adha.
Dalam sidaknya petugas fokus memeriksa kesehatan hewan kurban mulai dari mulut, kulit dan memberikan disinfektan. Itu dilakukan di 31 lokasi pasar yang tersebar di wilayah Sidoarjo.
Antara lain, di Kecamatan Sidoarjo tepatnya lapangan sebelah Balai Desa Sarirogo, Pasar Loak Kelurahan Gebang, Kecamatan Buduran di Jalan Lingkar Timur Desa Prasung, belakang Museum Mpu Tantular dan di Jalan Sidokepung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabid Produksi Peternakan Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo drh Tony Hartono membenarkan pemeriksaan itu.
"Penetapan lokasi penjualan hewan kurban tersebut agar memudahkan pengawasan hewan. Di titik tersebut dipantau. Nantinya juga ada pemeriksaan antemortem sebelum dipotong," kata Tony di lokasi, Jumat (16/6/2023).
Tony menjelaskan, bagi calon pembeli disarankan membeli di titik-titik penjualan yang sudah ditetapkan Pemkab Sidoarjo. Ini sebagai antisipasi hewan yang dibeli tidak terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit seperti cacar yang saat ini masih banyak menjangkiti sapi di Sidoarjo.
"Sebaiknya beli sesuai di lokasi yang ditetapkan, untuk pengendalian penyakit," jelas Tony.
Sementara bagi pedagang yang mengirimkan ternak dari luar daerah ke Sidoarjo, jelas Tony, harus ada surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Ini untuk memastikan hewan yang masuk sehat. Sebab, jumlah hewan yang terjangkit LSD di daerah lain di Jawa Timur masih cukup tinggi.
"Di Sidoarjo, masih ada 251 hewan yang sakit terjangkit LSD. Kebutuhan hewan untuk kurban di Sidoarjo sebagian besar didatangkan dari daerah lain. Dari kebutuhan 7.000 sapi untuk kurban di Sidoarjo, sebanyak 4.500 sapi didatangkan dari daerah lain," tandasnya.
(dpe/fat)