Kemiskinan merupakan masalah utama bagi negara berkembang. Berikut ini daftar 38 kota dan kabupaten di Jatim yang diurutkan berdasarkan persentase penduduk miskin, dari tertinggi sampai terendah.
Kemiskinan merupakan kondisi seseorang tak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Seperti makanan, pakaian, dan lain sebagainya.
Dalam data BPS tahun 2021 disebutkan peningkatan kemiskinan di Jawa Timur tak lain disebabkan jumlah penduduk yang besar, namun tidak diimbangi dengan pemerataan penduduk dan peningkatan kesempatan kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara berdasarkan data BPS per tahun 2022, berikut persentase penduduk miskin untuk 38 kota/kabupaten di Jatim. Dari yang tertinggi sampai yang terendah.
- Sampang: 21,61%
- Bangkalan: 19,44%
- Sumenep: 18,76%
- Probolinggo: 17,12%
- Tuban: 15,02%
- Ngawi: 14,15%
- Pamekasan: 13,93%
- Pacitan: 13,80%
- Bondowoso: 13,47%
- Lamongan: 12,53%
- Bojonegoro: 12,21%
- Situbondo: 11,78%
- Gresik: 11,06%
- Trenggalek: 10,96%
- Madiun: 10,79%
- Nganjuk: 10,70%
- Kediri: 10,65%
- Magetan: 9,84%
- Mojokerto: 9,71%
- Malang: 9,55%
- Jember: 9,39%
- Ponorogo: 9,32%
- Lumajang: 9,06%
- Jombang: 9,04%
- Pasuruan: 8,96%
- Blitar: 8,71%
- Banyuwangi: 7,51%
- Kota Blitar: 7,37%
- Kota Kediri: 7,23%
- Tulungagung: 6,71%
- Kota Probolinggo: 6,65%
- Kota Pasuruan: 6,37%
- Kota Mojokerto: 5,98%
- Sidoarjo: 5,36%
- Kota Madiun: 4,76%
- Kota Surabaya: 4,72%
- Kota Malang: 4,37%
- Kota Batu: 3,79%
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur, Laga Priseptian dan Wiwin P Primandhana menyebutkan dalam jurnalnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Jawa Timur. Seperti upah minimum, kualitas hidup masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan pengangguran.
Masing-masing faktor penyebab kemiskinan tersebut cukup relevan dengan kondisi kemiskinan yang ada di Jawa Timur. Sebab Jatim merupakan provinsi dengan jumlah tenaga kerja terbesar se-Indonesia. Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Jumlah penduduk usia kerja cenderung meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Jawa Timur.
Dalam data BPS tahun 2021, disebutkan bahwa jumlah tenaga kerja di Jawa Timur mencapai 771.832 orang. Terbesar jika dibandingkan provinsi lain di seluruh Indonesia.
Meski mengalami keterpurukan semasa pandemi COVID-19, data per tahun 2022 menunjukkan ekonomi di Jawa Timur lebih meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya (2020-2021).
Salah satu aspek penunjang pulihnya ekonomi Jawa Timur yakni sektor perdagangan. Sektor perdagangan di Jawa Timur turut menggerakkan sektor-sektor ekonomi lainnya.
Mengutip situs Dinas Kominfo Jatim, Provinsi Jawa Timur telah menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan perdagangan antardaerah. Seperti halnya pembentukan Kantor Perwakilan Dagang (KPD) di 26 provinsi.
Keberadaan KPD memberikan informasi potensi dan peluang perdagangan antara Jawa Timur dengan provinsi mitra, dan sebagai penghubung bagi pengusaha Jawa Timur untuk dapat menjalin hubungan dagang dengan pengusaha di provinsi mitra.
(sun/iwd)